Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Gara-gara Selfie, Turis Bisa Tularkan Covid-19 ke Gorila

Kompas.com - 17/02/2021, 21:09 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Turis yang berfoto selfie dengan gorila gunung liar dapat membuat primata tersebut berisiko terkena Covid-19, menurut penelitian baru.

Ilmuwan dari Universitas Oxford Brookes, Inggris, meninjau ratusan unggahan foto Instagram dari orang-orang yang mengunjungi hewan di Afrika Timur. Mereka menilai sebagian besar wisatawan cukup dekat dengan gorila untuk menyebarkan virus dan penyakit, menurut siaran pers dari universitas pada Selasa (16/2/2021) melansir CNN.

"Risiko penularan penyakit antara pengunjung dan gorila sangat memprihatinkan," kata pemimpin penulis studi Gaspard Van Hamme, seorang alumni Universitas Oxford Brookes yang mulai mengerjakan studi tersebut selama program masternya.

"Sangat penting bagi kami memperkuat dan menegakkan peraturan tur untuk memastikan pergerakan gorila liar tidak semakin mengancam kera besar yang sudah terancam ini."

Gorila gunung terdaftar sebagai terancam punah, dengan perkiraan 1.063 di antaranya tersisa di alam liar, menurut rilis tersebut.

Mereka tinggal di Republik Demokratik Kongo (Taman Nasional Virunga), Uganda (Taman Nasional Bwindi yang Tidak Dapat Ditembus dan Taman Nasional Mgahinga Gorilla), dan Rwanda (Taman Nasional Gunung Berapi).

Baca juga: 3 Gorila di Kebun Binatang AS Positif Covid-19, Diduga Tertular dari Pegawai

Para peneliti melihat 858 foto yang diposting di Instagram dari 2013-2019 di bawah dua tagar #gorillatrekking dan #gorillatracking, kata penelitian tersebut.

Dari jumlah itu, 86 persen menunjukkan orang-orang dalam jarak empat meter (13,1 kaki) dari gorila, dan 25 di antaranya menunjukkan wisatawan menyentuh gorila.

Para peneliti menemukan turis berada cukup dekat dengan primata Afrika Timur untuk memungkinkan penularan.

"Kami menemukan bahwa masker wajah jarang dipakai oleh wisatawan yang mengunjungi gorila dan berpotensi menularkan penyakit antara manusia dan gorila yang mereka kunjungi," kata Magdalena Svensson, dosen antropologi biologi di Oxford Brookes University, dalam sebuah pernyataan.

“Turis yang ingin mengunjungi Gorila di alam liar menurut aturannya diharuskan memakai masker wajah bahkan sebelum pandemi,” kata Svensson kepada CNN.

Aturan itu merupakan bagian dari "Panduan Praktik Terbaik untuk Wisata Kera Besar" yang dikembangkan oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.

Hal itu penting karena gorila sangat dekat secara genetik dengan manusia. Mereka bisa mendapatkan sebagian besar hal yang bisa manusia dapatkan, termasuk influenza, Ebola dan flu biasa.

“Sekarang kita tahu gorila dapat tertular Covid-19, maka menjadi lebih penting lagi bagi pengunjung memakai masker, tambah Svensson.

Svensson mengatakan kepada CNN pengunjung juga diminta untuk tinggal minimal tujuh meter (23 kaki) dari hewan. Sementara dari foto yang digunakan dalam penelitian ini, jarak rata-rata telah menurun seiring waktu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com