TOKYO, KOMPAS.com - Beberapa hari setelah kepala Olimpiade Jepang mengundurkan diri karena komentar seksis, partai yang berkuasa telah memutuskan untuk mengundang perempuan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan penting.
Namun, dengan catatan mereka tidak berbicara.
Melansir BBC pada Rabu (17/2/2021) Partai Demokrat Liberal mengusulkan agar 5 anggota parlemen perempuan mengamati rapat dewan yang semuanya laki-laki.
Baca juga: Sebut Perempuan Terlalu Banyak Omong, Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Mundur
Mereka tidak dapat berbicara selama rapat, hanya menyampaikan pendapat setelahnya.
Ketua panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo telah memicu kecaman dengan mengatakan wanita terlalu banyak berbicara dalam pertemuan.
Yoshiro Mori (83 tahun) berkomentar, dalam diskusi tentang peningkatan jumlah anggota dewan perempuan, bahwa "kami harus memastikan waktu bicara mereka dibatasi, mereka mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya."
Dia mengundurkan diri pada Jumat (12/2/2021) karena apa yang dia sebut "pernyataan tidak pantas".
Baca juga: Tengah Pandemi Covid-19, Olimpiade Tokyo Tetap Digelar pada 2021
Toshihiro Nikai, sekretaris jenderal Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berusia 82 tahun, mengatakan dalam konferensi pers pada Selasa (16/2/2021) tentang rencana untuk membawa perspektif perempuan ke pertemuan dewan yang semuanya laki-laki.
Dia mengatakan dia menyadari kritik terhadap dominasi laki-laki dari dewan terpilih partai.
Ia juga mengatakan menyadari pentingnya bahwa anggota perempuan dari partai "melihat" proses pengambilan keputusan, katanya seperti dikutip Reuters.
"Penting untuk memahami sepenuhnya diskusi seperti apa yang terjadi. Coba lihat, ini tentang apa," kata Nikai.
Baca juga: Jepang Ngotot Tetap Adakan Olimpiade Di Musim Panas Meski Infeksi Terus Naik
Media Jepang melaporkan bahwa kelima wanita anggota dewan itu akan diizinkan untuk duduk sebagai pengamat pada rapat dewan pengambilan keputusan, tetapi tidak akan diizinkan untuk berbicara.
Mereka bisa menyampaikan pendapatnya ke kantor sekretariat nanti.
Meskipun belum ada tanggapan segera atas rencana LDP dari kelompok perempuan, ada protes keras atas komentar Mori.
Baca juga: Olimpiade Tokyo Ditunda, Biaya Membengkak sampai Rp 39,48 Triliun
Sponsor utama Olimpiade Tokyo muncul untuk mengkritik komentarnya, termasuk pendukung utama Toyota.
Sekelompok anggota parlemen wanita mengenakan pakaian putih sebagai protes terhadap pernyataannya, dan Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan dia tidak akan menghadiri pertemuan pejabat tinggi Olimpiade sebagai protes.
Sekitar 400 orang dikatakan telah menarik aplikasi mereka untuk menjadi sukarelawan di Olimpiade, yang dijadwalkan akhir tahun ini.
Baca juga: Dikabarkan Bakal Undang Kim Jong Un ke Olimpiade Tokyo 2020, Ini Jawaban Jepang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.