Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rahasia Kesuksesan Program Vaksin Massal di Inggris

Kompas.com - 15/02/2021, 14:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Terlepas dari kegagalan besar dalam membatasi penyebaran Covid-19, Inggris telah mencetak kesuksesan penting dengan upaya vaksinasi massal.

Melansir AFP pada Minggu (14/2/2021), tercatat 15 juta orang di negara kepulauan itu sudah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19. Jumlah itu setara dengan 22 persen populasi penduduknya.

Berikut adalah beberapa faktor di balik peluncuran cepat inokulasi massal di Inggris.

1. Mengamankan Pasokan Awal

Pada Mei 2020, pemerintah Inggris menandatangani kesepakatan dengan Universitas Oxford dan raksasa farmasi AstraZeneca, untuk membeli 100 juta dosis vaksin yang saat itu masih belum terbukti khasiatnya. Langkah ini baru diikuti negara-negara di Uni Eropa tiga bulan kemudian.

Dalam kesepakatannya, Negara Monarki itu juga memberi 65,5 juta poundsterling (Rp 1,2 triliun) untuk mendanai uji klinis dan manufaktur pengadaan vaksin dari produsen tersebut.

Baca juga: Inggris Sudah Capai Target Inokulasi Vaksin Covid-19 untuk 22 Persen Populasi

2. Sigap uji izin vaksin

Pada awal Desember, Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech.

Suntikan pertama diberikan kepada Margaret Keenan yang berusia 90 tahun, hanya enam hari kemudian.

Dengan itu, Inggris memimpin dunia dalam meluncurkan program vaksinasi massal menggunakan inokulasi yang telah diuji coba sepenuhnya.

Beberapa minggu kemudian, negara kepulauan ini menjadi yang pertama mengotorisasi vaksin Oxford-AstraZeneca. Meski negara lain menolak hasil uji coba yang kurang jelas.

Regulator UE merekomendasikan blok tersebut menyetujui vaksin pada akhir Januari. Beberapa anggota UE sejak itu memutuskan untuk tidak menawarkan vaksin jenis itu kepada mereka yang berusia di atas 65 tahun.

Beberapa orang menilai keluarnya Inggris secara resmi dari Uni Eropa (Brexit) pada Januari 2020, mengizinkan Inggris untuk leluasa membuat keputusan sendiri tanpa harus menunggu Brussel.

Vaksin Oxford-AstraZeneca dipuji sebagai agen perubahan. Sebab vaksinnya lebih mudah untuk diangkut dan disimpan tanpa memerlukan suhu sangat rendah seperti dosis vaksin Pfizer-BioNTech.

3. Target ambisius

Setelah memberlakukan penguncian nasional lainnya di Inggris pada awal Januari, Perdana Menteri Boris Johnson berjanji semua kelompok prioritas akan ditawari vaksin pada pertengahan Februari.

Kelompok itu terdiri dari orang berusia lebih dari 70-an yang secara klinis sangat rentan, mereka yang tinggal dan bekerja di panti jompo, dan staf Layanan Kesehatan Nasional (NHS) yang dikelola negara.

Meskipun awalnya tampak terlalu optimis, negara itu mencapai target selama akhir pekan lalu. Artinya satu dari setiap empat orang dewasa di Inggris kini telah menerima dosis awal.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com