Komunitas dari etnik Karen, Rakhine, dan Kachin ikut serta daalm aksi protes. Beberapa di antaranya telah menghadapi penganiayaan berat dari tentara.
"Kelompok etnik bersenjata dan etnik kami harus bergabung bersama untuk melawan kediktatoran militer," kata Saw Z Net, seorang pengunjuk rasa dari etnik Karen, kepada AFP.
Di negara bagian Shan, para demonstran dengan kostum tradisional membawa pesan anti-kudeta mereka ke air di Danau Inle.
Pemandangan serupa yang terjadi di kota Bagan, yang ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, ketika ratusan orang berjalan di antara kuil dan pagoda.
Baca juga: Markas Partai Suu Kyi Dijarah Militer Myanmar, Uang di Brankas Raib
Negara-negara Barat telah berulang kali mengecam kudeta tersebut. AS memimpin seruan internasional agar para jenderal melepaskan kekuasaan.
Dalam tindakan konkret yang paling signifikan, Biden pada Rabu mengumumkan bahwa pemerintahannya memutus aliran dana 1 miliar dollar AS (Rp 14 triliun) di AS yang bisa diakses para jenderal.
"Saya kembali menyerukan kepada militer Burma untuk segera membebaskan para pemimpin dan aktivis politik yang demokratis," kata Biden.
"Militer harus melepaskan kekuasaan,” imbuh Biden seraya menambahkan bahwa AS mengancam akan memberikan sanksi terbaru.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell juga memperingatkan blok tersebut dapat menjatuhkan sanksi baru kepada militer Myanmar.
Baca juga: Demo Thailand Mulai Lagi, Massa Tiru Taktik Pedemo Myanmar
Pada Kamis, muncul laporan penangkapan tokoh sipil Myanmar lain termasuk wakil ketua majelis rendah parlemen dan seorang asisten utama Suu Kyi.
Jumlah orang yang ditahan terkait kudeta sekarang lebih dari 200 orang, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.
Markas Partai National League for Democracy (NLD) digerebek pada pekan ini. Partai tersebut juga mengonfirmasi adanya penangkapan pejabat pemilihan.
Militer membenarkan perebutan kekuasaan pekan lalu dengan mengeklaim adanya kecurangan pemilih dalam pemilu Myanmar pada November 2020.
Kekhawatiran berkembang tentang berapa lama junta militer akan menoleransi aksi protes.
Baca juga: China Jadi Sasaran Protes Massa Anti-Kudeta Myanmar Setelah Diduga Dukung Junta Militer
Sejumlah peluru tajam ditembakkan ke sebuah demonstrasi di Naypyidaw pekan ini, melukai dua orang secara kritis termasuk seorang wanita yang ditembak di kepala.