Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Biasa, Joe Biden Telepon Xi Jinping Selama 2 Jam

Kompas.com - 12/02/2021, 05:48 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menelepon Presiden China Xi Jinping untuk pertama kalinya pada Kamis (11/2/2021).

Pembicaraan telepona antara dua negara adidaya itu disebut berlangsung cukup lama yakni sekitar dua jam sebagaimana dilansir dari AFP.

“Semalam, saya berbincang melalui telepon selama dua jam berturut-turut dengan Xi Jinping,” kata Biden kepada wartawan.

Baca juga: Biden Ancam Bekukan Aset Para Jenderal Myanmar yang Lakukan Kudeta

AFP melaporkan, interaksi itu disebut sangat lama bagi seorang presiden AS. Pasalnya, dalam pertemuan tatap muka saja, jarang berlangsung lebih dari satu jam.

Biden kemudian memperingatkan bahwa jika AS tidak "bergerak" terhadap kebijakan Beijing, mereka akan memakan “makan siang” alias jatah milik Washington.

Biden menambahkan, pembicaraan melalui sambungan telepon tersebut bertujuan mengatur nada untuk hubungan antara “Negeri Paman Sam” dengan “Negeri Panda”.

Baca juga: Taiwan Kagumi Biden Setelah Telpon Pertamanya Tekan Kebijakan Xi Jinping

Selain itu, Biden tutur menentang Xi mengenai hak asasi manusia (HAM), perdagangan, dan ketegangan regional selama pembicaraan via telepon itu.

Hubungan China dengan AS semakin menegang ketika mantan Presiden AS Donald Trump naik jabatan pada 2016.

Biden sendiri sempat menemui Xi ketika menjadi Wakil Presiden AS di bawah pemerintahan Presiden AS Barack Obama.

Baca juga: Hadapi China, Biden Langsung Bentuk Gugus Tugas Kebijakan AS

Kini, Biden berada di bawah tekanan untuk mempertahankan sikap Trump terhadap China.

Sebelumnya, Gedung Putih menyatakan bahwa Biden menyatakan keprihatiannya terhadap sejumlah kiprah China yang ditentangnya.

Sejumlah kiprah China yang dimaksud adalah kebijakan ekonomi yang dianggap memaksa dan tidak adil, tindakan keras di Hong Kong, pelanggaran HAM di Xinjiang, dan tindakan yang semakin tegas di wilayah Taiwan.

Kedua pemimpin juga berbicara tentang pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan proliferasi senjata, kata Gedung Putih.

Baca juga: Telepon Presiden China Xi Jinping, Biden Langsung Beri Tekanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com