Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Donald Trump Muncul Lagi di Media Sosial dengan Buka-bukaan Suratnya ke Kongres | Jenderal Senior Myanmar Beberkan Alasan Kudeta

Kompas.com - 10/02/2021, 06:05 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Donald Trump muncul lagi di media sosial dengan menunjukkan surat balasannya menolak menghadiri sidang pemakzulan di Kongres, menjadi berita terpopuler di kanal global

Berita populer selanjutnya tentang Jenderal Min Aung Hlaing yang membeberkan alasannya melakukan kudeta Myanmar yang dianggapnya benar.

Simak berita populer global Kompas.com selengkapnya di sini dari Selasa (9/2/2021) hingga Rabu (10/2/2021): 

1. Donald Trump Muncul Lagi di Media Sosial dengan Bawa Pernyataan Ini...

Donald Trump telah kembali ke media sosial untuk mengatakan bahwa tuduhan ia terlibat dalam kerusuhan Gedung Capitol, 6 Januari, tidak terbukti.

Presiden AS ke-45 itu kembali ke media sosial dengan menggunakan platform Gab, yang menjadi alternatifnya setelah akun Twitternya diblokir.

Setelah diblokir dari Twitter dan Facebook, Trump seketika menghilang dari media sosial, tapi pada Senin (8/2/2021) pria 74 tahun itu muncul lagi di Gab dengan penolakan mengahadiri sidang pemakzulan di Kongres.

Selengkapnya baca di sini.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Hotel Bintang 5 Banting Setir Jualan Nasi Bungkus | Jutaan Orang Larang Trump Jadi Pejabat Negara Lagi

2. Jenderal Senior Myanmar Sebut Alasan Mereka Lakukan Kudeta Sudah Benar

Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing membeberkan alasan mengapa mereka melakukan kudeta pada 1 Februari lalu.

Pernyataan yang disampaikan dalam pidato di televisi sontak menyulut kemarahan publik, yang merespons dengan membunyikan panci dan wajan.

Tatmadaw, nama resmi militer Myanmar, mengambil alih kekuasaan dengan menangkap sejumlah pemimpin sipil pada 1 Februari.

Selengkapnya baca di sini.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Identitas Ibu yang Marah Usai Putar Balik | Trump Tolak Bersaksi di Pemakzulan

3. Hotel Bintang 5 Jualan Nasi Bungkus Rp 7.000, Koki: Biar Pembeli Bahagia

Kepala koki di hotel bintang 5 yang berjualan nasi bungkus seharga Rp 7.000 per porsi, berharap dapat membantu orang-orang bahagia.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Hatten Hotel di Melaka menjual nasi bungkus atau nasi bajet dalam bahasa Malaysia, seharga 2 ringgit (Rp 7.000) seporsi.

Hatten Hotel mengikuti jejak hotel di Penang dan Terengganu yang lebih dulu melakukannya.

Selengkapnya baca di sini.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Aung San Suu Kyi Dituntut atas Kepemilikan Walkie Talkie | PBB Akan Gagalkan Kudeta Myanmar

4. Ulama Iran Ini Sebut Penerima Vaksin Covid-19 Berubah Jadi Homoseksual

Seorang ulama Iran menuai kontroversi, setelah dia menyatakan penerima vaksin Covid-19 bakal berubah jadi homoseksual.

Ayatollah Abbas Tabrizian melontarkan ujaran homofobia itu di kanal Telegram, di mana dia mempunyai 210.000 pengikut. "Jangan dekat-dekat dengan orang yang mendapat vaksin Covid-19.

Mereka sudah berubah jadi homoseksual," kata Ayatollah Tabrizian.

Selengkapnya baca di sini.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pengakuan Guru Aerobik yang Pakai Lagu Ampun Bang Jago | Dokter di Myanmar Protes Kudeta Militer

5. Seharga Rp 7.000, Nasi Bungkus Jualan Hotel Bintang 5 Laku 300 Porsi Sehari

Hatten Hotel yaitu hotel bintang 5 di Malaysia yang menjual nasi bungkus seharga 2 ringgit (Rp 7.000), mengaku dagangannya laku 300 porsi sehari.

Kemudian hanya dalam waktu satu jam sejak buka pukul 12.00 siang, makanan bernama Nasi Bajet (nasi murah) ini laku lebih dari 100 porsi.

Menurut tinjauan media Sinar Harian pada Minggu (7/2/2021), orang-orang menyerbu stan nasi bungkus itu sampai antrean panjang mengular.

Selengkapnya baca di sini.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Wanita Lakukan Aerobik Diiringi Lagu Ampun Bang Jago Saat Kudeta Militer | Biden Ancam Sanksi Baru untuk Myanmar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com