Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek 81 Tahun Berniat Capai 2 Puncak Gunung dan Beri Penghormatan kepada Korban Covid-19 Seusianya

Kompas.com - 07/02/2021, 16:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

AVILA, KOMPAS.com - Seorang kakek berusia 81 tahun yang telah mencapai puncak gunung Himalaya berharap dapat mendaki 2 gunung lainnya dan memberikan penghormatan kepada para korban Covid-19 di puncak gunung itu.

Carlos Soria lahir di Avila, barat laut Madrid telah melakukan pendakian dibanyak gunung sepanjang hidupnya.

Soria berencana mendaki gunung Dhaulagiri di Nepal. Kemudian, di musim gugur, dia berharap bisa mencapai puncak Shishapangma di Tibet.

Jika dia mengelola keduanya, dia akan menjadi orang tertua yang pernah mencapai 14 puncak tertinggi di dunia, yang semuanya melampaui 8.000 meter.

Baca juga: Orang Tua Dirampok dan Ibu Terbunuh, Disaksikan Anaknya yang Berusia 6 Tahun

Dia telah mendaki 11 dari 14 puncak tertinggi di dunia sejak berusia 60 tahun, seperti dilansir dari BBC pada Minggu (7/2/2021).

Dia sempat menjadi orang tertua yang mencapai puncak Gunung Everest pada usia 62 tahun.

Pada usia 70 tahun dia telah menyelesaikan pendakian puncak tertinggi di ketujuh benua.

Soria mengatakan akan mengingat korban pandemi Covid-19 saat berada di dua puncak gunung itu, Dhaulagiri dan Shishapangma.

"Saya ingin memberi penghormatan kepada orang-orang seusia saya di seluruh dunia yang telah meninggal karena virus ini, orang-orang yang mengalami saat-saat buruk di panti jompo dan yang sangat ketakutan," katanya.

Baca juga: Tiga Pendaki Hilang di Gunung K2 Pakistan, Sehari Setelah Temuan Korban Tewas

"Saya akan mengambil seikat kecil bunga dan meninggalkannya di puncak sebagai penghormatan kepada semua orang yang telah meninggal karena situasi yang mengerikan ini," tambahnya.

Soria sekarang berlatih keras di pegunungan Sierra de Guadarrama dekat Madrid.

Ia juga berlatih gym di sebuah ruangan di belakang rumahnya yang berisi sepeda senam, angkat beban, bahkan dinding panjat kecil yang memungkinkannya berlatih menggunakan ice pick.

"Tak seorang pun di dunia ini yang melakukan hal seperti itu (Carlos)," kata Sito Carcavilla, ahli geologi yang mendaki bersama Carlos.

Baca juga: Berhasil Taklukkan Gunung K2 yang Mematikan, 10 Pendaki Nepal Disambut bak Pahlawan

"Carlos bukanlah orang tua yang bosan saat pensiun dan kemudian memutuskan untuk mendaki gunung," jelasnya.

"Dia adalah pendaki gunung veteran yang masih aktif dan tidak ada olahragawan lain...dalam bentuk apa pun yang telah aktif di level tertinggi selama enam dekade," ucapnya.

Carlos sekarang mendapatkan dana yang dia butuhkan untuk ekspedisi musim semi dan musim gugur, dan berharap mereka tidak akan terganggu lebih jauh oleh pandemi.

Dua tahun lalu, ia menjalani operasi penggantian lutut, tetapi pendaki veteran itu menegaskan kebugaran fisiknya tidak menjadi masalah.

Baca juga: 10 Pendaki Nepal Ukir Sejarah dengan Taklukkan Gunung Tertinggi Kedua di Dunia

"Saya kehilangan stabilitas di kaki saya, sedikit kekuatan, sedikit ketajaman mental," katanya.

"Tapi, ketika saya pernah ke Himalaya, saya tidak pernah merasa seperti orang tua yang hanya akan melihat apakah dia bisa mengaturnya," katanya.

"Para lansia memiliki gagasan bahwa permainan telah berakhir bagi mereka," tambahnya.

"Ada banyak orang yang mengatakan 'baiklah, saya sudah 70', tapi terus kenapa? Itu usia yang luar biasa!"

Baca juga: Guru TK Ini Punya Tato di Sekujur Tubuh, Orang Tua Murid Protes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com