SYDNEY, KOMPAS.com - Sejumlah besar tikus telah mengerumuni beberapa pedesaan di New South Wales (NSW), serta negara bagian Australia lainnya. Mereka masuk ke rumah-rumah penduduk dan merusak tanaman.
Check out the mice at Collie! East of Warren. @ABCRural
— Hugh Hogan (@Hughiehogan) February 1, 2021
Video courtesy of @harry_gaynor pic.twitter.com/pLwkfTpODW
Cuaca hujan adalah kondisi yang baik bagi perkembangbiakan tikus, ujar seorang ahli dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO).
Baca juga: 6 Tanaman yang Bisa Mengusir Tikus di Rumah
Melansir NZ Herald, Sabtu (6/2/2021), hewan pengerat terus berkembang biak sepanjang musim panas dan diperkirakan akan terus berkembang biak selama musim dingin sehingga berpotensi mengancam tanaman.
Salah satu video yang diambil dari sebuah jalan di timur kota Warren di NSW menunjukkan ratusan tikus melintasi aspal dalam kegelapan.
"Mereka muncul entah dari mana," kata Al Karanouh, Wali Kota Coonamble dekat kota Warren. "Ratusan ribu dari mereka, menyerbu rumah dan lapak bisnis orang. Sungguh sulit untuk menyingkirkan mereka semua."
Baca juga: Dihantam Pandemi dan Krisis Parah, Warga Miskin Myanmar Makan Tikus
"Jelas mereka berbau saat mati, mereka memakan semua yang ada di rumah Anda, dan kotoran mereka juga bau dan jumlahnya banyak."
Petugas penelitian CSIRO Steve Henry mengatakan bahwa ada laporan baru-baru ini tentang populasi tikus yang tinggi di Queensland tengah sampai ke wilayah NSW Riverina, dan bahkan di beberapa bagian Victoria dan Australia Selatan.
Henry mengatakan curah hujan dan panen yang baik tahun lalu berkontribusi pada peningkatan jumlah tikus.
Baca juga: Sampah 2 Tahun Tak Dibuang, Rumah Ini Jadi Sarang Tikus
“Tikus mulai berkembang biak ketika mereka berumur enam minggu, dan memiliki anak setiap 19 sampai 20 hari setelahnya. Mereka bisa punya anak hingga 10 anak, yang berarti tingkat peningkatannya sangat dramatis,” kata Henry.
"Begitu mereka memiliki anak, mereka hamil lagi. Mereka melahirkan anak berikutnya sambil memberi makan yang sebelumnya."
Para petani di sekitar Coonamble cukup beruntung telah memanen sebelum serangan tikus mulai meningkat skalanya.
Baca juga: Wabah Covid-19, Sampah Berkurang, Tikus-tikus Berkeliaran
Namun ada risiko tikus terus berkembang biak hingga musim gugur dan mengancam panen tanaman berikutnya.
Dikabarkan juga bahwa penduduk setempat telah mengeluarkan umpan untuk mencoba membunuh hewan pengerat tersebut.
Selama wabah tikus sebelumnya pada 1984, seorang petani masuk berita malam tampak menggunakan penyembur api untuk memusnahkan tikus yang memakan tanamannya.
Tapi harapan terbaik untuk membasmi hama itu adalah cuaca dingin atau hujan lebat, kata Karanouh.
Baca juga: Nenek Waginem Tinggal Sebatang Kara di Rumah Penuh Sampah, Bercampur Uang, Jadi Sarang Tikus
"Cuaca dingin yang bagus, atau banyak hujan akan berhasil. Semua lubang mereka di tanah terisi dan mereka akan mati," katanya.
Henry mengatakan ada harapan lain juga, ketika tikus berkembang biak terlalu cepat, mereka cenderung menghabiskan sumber makanannya dan menyebarkan penyakit satu sama lain.
"Ketika makanan menipis dan penyakit menyerang populasi [tikus], mereka mulai memakan keturunan mereka. Itu membuat populasi merosot dengan cepat," papar Henry.
Baca juga: 5 Cara Membasmi Tikus di Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.