Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benjamin Netanyahu Janjikan Seorang Muslim Arab-Israel Jadi Menterinya, jika Menang Pemilu

Kompas.com - 06/02/2021, 05:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (6/2/2021) menjanjikan akan mununjuk orang Arab-Israel sebagai kandidat Muslim pertama yang masuk dalam daftar calon menteri, jika partai Likud menang pemilu pada Maret.

"Saya bangga bahwa Nail Zoabi, seorang pendidik terkenal yang telah mendedikasikan waktunya bertahun-tahun untuk masyarakat Arab, bergabung dalam daftar" sayap kanan partai Likud.

Hal itu disampaikan Netanyahu dalam sebuah video yang diunggah di Facebook, serti yang dilansir dari AFP pada Jumat (5/2/2021).

Baca juga: Netanyahu Teror Bos Pfizer dan Bayar Lebih Mahal untuk Kejar Pasokan Vaksin Covid-19

"Saya akan menamainya sebagai menteri untuk kemajuan masyarakat Arab di pemerintahan saya," katanya, berdiri di samping Zoabi.

Sebuah keterangan di video mengatakan itu akan menjadi "pertama kalinya seorang warga Muslim Israel bergabung dengan Likud".

Beberapa orang Arab Druze pernah menjabat sebagai anggota parlemen Likud.

Baca juga: Ribuan Warga Israel Kembali Berdemo, PM Benjamin Netanyahu Dituntut Mundur

Pengumuman Netanyahu bertepatan dengan pembelotan gerakan Raam dari Joint List, sebuah koalisi partai-partai Arab yang dalam pemilu Israel pada Maret 2020 telah mencapai skor tertinggi 15 kursi di Knesset, badan legislatif Israel dengan 120 kursi.

Pemimpin gerakan Islam konservatif Mansour Abbas pada Desember abstain dari pemungutan suara untuk membubarkan parlemen, sebuah langkah yang ditafsirkan sebagai tanda dukungan untuk Netanyahu dan putusnya hubungan dengan partai Joint List lainnya.

Netanyahu juga baru-baru ini meluncurkan kampanye untuk memenangkan hati orang-orang Arab Israel.

Ia mengunjungi beberapa distrik mayoritas Arab dalam pembukaan pra-pemilu Israel, di komunitas yang telah lama menuduhnya melakukan rasisme.

Baca juga: Setelah Netanyahu Dikabarkan Bertemu MBS, Arab Saudi Masuk Daftar Hijau Covid-19 Israel

Dalam upaya menyemangati pemilih sayap kanan di hari pemungutan suara pada 2015, dia memperingatkan bahwa orang-orang Arab Israel memberikan suara "berbondong-bondong" dan menyarankan kelompok sayap kiri telah membawa warga Arab ke tempat pemungutan suara.

Dalam kunjungan langka ke kota utara Nazareth, kota Arab terbesar di Israel, Netanyahu menjanjikan investasi dan inisiatif anti-kejahatan dan meminta maaf atas pernyataan yang berpotensi menyinggung masa lalu.

Orang Arab Israel, rata-rata adalah orang Palestina dan keturunannya yang bertahan tinggal di tanah mereka setelah pembentukan negara Yahudi pada 1948.

Baca juga: MBS dan Netanyahu Bertemu? Ini Ringkasan Hubungan Israel dengan Dunia Arab

Jumlahnya ada sekitar 20 persen dari sekitar 9 juta penduduk negara Israel.

Menurut survei oleh Institut Demokrasi Israel (IDI), 66 persen orang Arab Israel melihat kampanye Netanyahu adalah rayu yang tidak tulus kepada mereka.

Secara hukum, orang Arab Israel memiliki hak yang sama dengan warga negara Yahudi.

Namun, mereka mengatakan bahwa dalam praktiknya terjadi diskriminasi di pekerjaan, perumahan, kepolisian, dan kebutuhan pokok lainnya.

Mereka juga menyebutkan bahwa ada undang-undang 2018 yang mendefinisikan Israel sebagai "negara bangsa orang Yahudi" dan memberi orang Yahudi hak "unik" untuk menentukan nasib sendiri di sana.

Baca juga: PM Israel Benjamin Netanyahu dan Joe Biden Siapkan Janji Temu Segera

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com