Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu "Teror" Bos Pfizer dan Bayar Lebih Mahal untuk Kejar Pasokan Vaksin Covid-19

Kompas.com - 09/01/2021, 13:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menelpon bos perusahaan vaksin Pfizer hingga 17 kali dalam beberapa hari untuk mengamankan lebih banyak pasokan vaksin Covid-19.

Israel juga setuju untuk membayar 5 poundsterling (Rp 95.651) lebih mahal per dosis, dari pada Inggris, yang akan digunakan untuk mengimunisasi semua orang yang berusia di atas 16 tahun pada akhir Maret.

Melansir Daily Mail pada Sabtu (9/1/2021), Israel telah memvaksinasi 1,8 juta atau seperlima dari populasinya, dalam tiga pekan.

Baca juga: Bagaimana Rasanya Disuntik Vaksin Covid-19? Berikut Penuturan Kontributor Kompas.com di Swiss

Namun, negara itu belum memesan suntikan Pfizer-BioNTech sampai pertengahan November, jauh setelah Inggris mengatur untuk membeli 40 juta dosis vaksin tersebut.

Dikabarkan Israel menyetujui harga setidaknya 45 poundsterling (Rp 862.872) per dosis, dibandingkan dengan 30 poundsterling (Rp 575.248) di Inggris, dengan Netanyahu menelepon kepala eksekutif Pfizer Albert Bourla.

Baca juga: Iran Terapkan Larangan Impor Vaksin Covid-19 Asal Amerika dan Inggris

Pada Kamis (8/1/2021), seorang pejabat senior oposisi yang berbicara tanpa nama, menuduh pemerintah Israel "melompati antrean dengan membayar lebih" persediaan dosis vaksin virus corona.

Juru bicara Pfizer berkata, "Penetapan harga kami didasarkan pada volume, komitmen sebelumnya, ekuitas, dan prinsip keterjangkauan."

Kementerian kesehatan Israel mengatakan sedang membagi pengiriman Pfizer/BioNTech dalam jumlah kecil agar dapat dikirim ke bagian-bagian terpencil negara itu.

Baca juga: Nenek 92 Tahun Disuntik Vaksin Corona Palsu, Disuruh Bayar Rp 3 Juta

Beberapa perawat telah berhasil meningkatkan efisiensi dengan mengekstraksi 6 dosis dari setiap vial, kata menteri kesehatan Yuli Edelstein.

Untuk menghindari pemborosan, beberapa orang di luar kelompok sasaran yang rentan telah divaksinasi di klinik dan menerima dosis cadangan yang seharusnya dibuang.

Banyak dari mereka adalah orang-orang muda yang divaksinasi, meskipun tingkat risikonya lebih rendah. Ada 100.000 orang Israel berusia antara 20 dan 40 telah diinokulasi.

Baca juga: Vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech Berhasil Lawan Varian Baru Virus Corona

Sebaliknya, peluncuran vaksin Covid-19 di Eropa dan Amerika telah terhambat oleh kesalahan yang mengharuskan beberapa stok vaksin Pfizer dibuang.

Tidak seperti Inggris, Israel tetap pada rezim 2 dosis, yang berarti bahwa lebih dari 1 juta orang akan menerima dosis ganda penuh pada akhir Januari.

Baca juga: [VIDEO] Raja Salman Disuntik Vaksin Virus Corona Pfizer-BioNTech

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com