Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbongkar Skenario Remaja SMP yang Hendak Serang Masjid Singapura

Kompas.com - 31/01/2021, 17:07 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.comSingapura digemparkan oleh penahanan seorang remaja berusia 16 tahun, seperti diberitakan pekan ini oleh The Straits Times. Remaja ini berencana melakukan serangan teror dengan menyerang dua masjid di "Negeri Singa”.

Departemen Keamanan Dalam Negeri Singapura (ISD) telah menahan remaja beretnis India dan beragama Kristen Protestan itu.

Dia adalah orang pertama di Singapura yang ditahan karena terpengaruh ideologi kanan-jauh. Selain itu, remaja ini juga adalah yang termuda ditahan berkaitan dengan tindak-tanduk terorisme.

Baca juga: Perencana Aksi Teror Masjid Singapura Terinspirasi Penyerangan di Christchurch

Terpengaruh Brenton Tarrant

Teradikalisasinya remaja yang masih menempuh pendidikan di tingkat SMP itu menurut penjelasan ISD, dimulai pada 2019 dengan seringnya dia mengunjungi situsweb dan forum yang membahas konten-konten kekerasan berdarah.

Pada akhir 2019 dia menonton video propaganda ISIS, dan marah dengan video yang menampilkan eksekusi warga Kristen Ethiopia di Libya.

Emosinya dikabarkan makin tersulut ketika menonton video siaran langsung serangan Brenton Tarrant di dua masjid Christchurch, Selandia Baru. Selain itu, remaja tersebut juga membaca manifesto yang ditulis Tarrant.

Dia terpengaruh aksi Tarrant, dan peristiwa krusial yang meyakinkannya untuk merencanakan serangan adalah penusukan di Katedral Notre-Dame kota Nice, Perancis, pada Oktober 2020.

Remaja tersebut kemudian mempersiapkan serangan pada 15 Maret 2021 ke Masjid Assyafaah dan Masjid Yusof Ishak di Singapura Utara yang dekat dengan rumahnya. Tanggal ini dipilih untuk memperingati dua tahun serangan Christchurch.

Baca juga: Pembantaian terhadap 51 Jemaah Muslim di Christchurch, Penyelidikan Ungkap Beberapa Kegagalan

Serangan dengan parang

Remaja tersebut melakukan pengintaian terhadap kedua masjid, mengidentifikasi pintu masuk masjid, di mana dia harus memarkir mobilnya, dan mempersiapkan rute yang akan ditempuhnya.

Awalnya dia berencana menyerang dengan menggunakan senjata api, tetapi mengurungkan niatnya karena ketatnya peraturan kepemilikan senjata api di Singapura.

Dia kemudian berpikir untuk merakit bom Triacetone Triperoxide (TATP), tetapi juga membatalkannya karena tidak stabilnya bom dan khawatir tidak sengaja meledak.

Remaja ini lalu berencana membakar kedua masjid dengan bensin. Rencana ini juga urung dilakukan karena masalah logistik dan kekhawatiran akan keselamatannya.

Akhirnya dia memilih parang yang diproduksi Smith&Wesson sebagai senjatanya.

Baca juga: Jalan Beracun Brenton Tarrant Menjadi Ekstremis dan Teroris

Dia mulai belajar dari YouTube tentang teknik menyerang dengan parang. Remaja tersebut yakin dia akan dapat mengenai arteri targetnya dengan teknik yang dipelajarinya itu.

Ketika ditangkap, remaja itu sudah menemukan parang pilihannya di situs jual beli online Carousell tetapi belum membelinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com