Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perencana Aksi Teror Masjid Singapura Terinspirasi Penyerangan di Christchurch

Kompas.com - 28/01/2021, 10:27 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com – Departemen Keamanan Dalam Negeri Singapura (ISD) menguak motivasi remaja yang hendak menyerang dua masjid di Singapura.

Remaja berusia 16 tahun tersebut berhasil ditahan di bawah Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri pada Desember 2020.

Dia ditahan karena membuat rencana rinci dan melakukan persiapan untuk melakukan serangan terorisme dengan parang terhadap Muslim di dua masjid di Singapura.

Dilansir dari The Independent, Kamis (28/1/2021), ISD mengatakan remaja tersebut ingin melakukan serangan teror karena dimotivasi oleh antipati yang kuat terhadap Islam dan ketertarikan pada kekerasan.

Baca juga: Warga Lansia di Singapura Mulai Divaksinasi Massal Covid-19

Menurut ISD, dia menonton video siaran langsung serangan teroris di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada 15 Maret 2019.

Selain itu, remaja tersebut membaca manifesto penyerang dua masjid di Christchurch, Brenton Tarrant.

Pemuda itu menonton video propaganda dan sampai pada kesimpulan yang salah bahwa ISIS mewakili Islam.

Menurut ISD, remaja tersebut berencana melakukan serangan pada 15 Maret 2021 untuk memperingati serangan Christchurch.

Baca juga: Buka Pijat Plus-plus Saat Lockdown, Kakek di Singapura Diringkus Polisi

Dia memilih Masjid Assyafaah dan Masjid Yusof Ishak sebagai sasarannya karena dekat dengan rumahnya.

Remaja tersbeut telah melakukan pengintaian dan penyelidikan secara online terhadap kedua masjid untuk mempersiapkan serangan.

Dia juga bermaksud untuk mengemudikan mobil di antara dua lokasi penyerangan dan, oleh karena itu, menyusun rencana mendapatkan kendaraan untuk digunakan selama penyerangan.

Pemuda itu juga membeli rompi taktis secara online dan bermaksud untuk menghiasi rompi dengan simbol ekstremis sayap kanan.

Baca juga: Singapura Mulai Vaksinasi Massal Pekerja Sektor Penerbangan dan Maritim

Dia juga memodifikasi rompi itu sehingga dapat mengikat gawainya untuk menyiarkan serangan secara langsung, seperti yang dilakukan Tarrant.

Ketika ditangkap ISD, pemuda itu telah menemukan parang pilihannya di situs jual beli online Carousell tetapi belum membelinya.

ISD menambahkan, untuk mempersiapkan diri, pemuda tersebut telah menonton video teknik menyerang dengan parang di YouTube.

Remaja tersebut yakin bahwa dia akan dapat mengenai arteri targetnya dengan menebas secara acak di area leher dan dada korban.

Baca juga: Pekerja Malaysia Bagikan Kisah Pengalaman Vaksinasi di Singapura

Hingga saat ini, hasil investigasi ISD menunjukkan bahwa pemuda tersebut telah bertindak seorang diri.

Tidak ada indikasi juga bahwa dia telah memengaruhi siapa pun dengan pandangan ekstremnya atau melibatkan orang lain dalam rencananya.

Keluarga dan orang lain di lingkaran sosialnya tidak mengetahui dia berencana melakukan serangan bahkan kebenciannya terhadap Islam.

Baca juga: Netizen Malaysia Iri Vaksinasi Covid-19 di Indonesia dan Singapura Lebih Cepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Global
Pemilu India Dimulai Hari Ini, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga

Pemilu India Dimulai Hari Ini, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com