Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Sidang Pemakzulan Trump Mundur, Dimulai 8 Februari

Kompas.com - 23/01/2021, 10:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Para pemimpin Senat AS pada Jumat (22/1/2021) setuju untuk persidangan pemakzulan mantan presiden AS Donald Trump ditunda selama 2 pekan.

Pasalnya, untuk memberikan ruang lebih banyak dahulu untuk fokus pada agenda legislatif Presiden Joe Biden dan calon kabinetnya, sebelum beralih ke konflik kontroversial dengan Trump.

Pemimpin Mayoritas Senat, Chuck Schumer, yang seorang Demokrat mengatakan pengadilan akan dimulai pada Senin, 8 Februari.

Baca juga: DPR AS Ketok Palu Pemakzulan Trump Kedua

Keputusan tersebut mendapatkan pujian dari pejabat tinggi Republik, Mitch McConnell seperti yang dilansir dari Reuters pada Sabtu (23/1/2021).

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara resmi mengajukan dakwaan pemakzulan Donald Trump kepada Senat pada Senin, yang menuduh presiden AS ke-45 itu telah menghasut massa pemberontak di Gedung Capitol.

Tuduhan itu berasal dari pidato yang membakar emosi para pendukung Trump, sebelum mereka menyerbu Gedung Capitol pada 6 Januari dalam amukan yang menunda sertifikasi kemanangan Biden secara resmi oleh Kongres dan menyebabkan 5 orang tewas, di antaranya seorang petugas polisi.

Baca juga: Penjelasan Lengkap tentang Pemakzulan Trump Jilid 2 dan Prosesnya

Schumer mengatakan jadwal sidang pemakzulan Trump baru akan memungkinkan Senat dapat bergerak cepat dalam menangani penetapan kabinet pemerintahan Biden dan tugas utama lainnya.

Sementara, DPR AS yang akan mendakwa kasus pemakzulan dan tim Trump menjadi memiliki lebih waktu untuk mempersiapkan persidangan.

“Selama periode itu, Senat akan terus melakukan keperluan lain untuk rakyat Amerika, seperti nominasi Kabinet dan RUU Covid-19 yang akan memberikan bantuan kepada jutan warga Amerika selama pandemi ini,” kata Schumer di lantai Senat.

Baca juga: Pemakzulan Trump Jilid 2: Sidang Minim Waktu, tapi Ada Skenario Lain

Jadwal sidang pemakzulan Trump yang terbaru ini adalah kompromi setelah McConnell meminta DPR yang dipimpin Demokrat untuk menunda persidangan sampai pertengan Februari, agar Trump memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan pembelaan.

Doug Andres, juru bicara McConnell, mengatakan senator senang Partai Demokrat telah memberikan lebih banyak waktu untuk persiapan pembelaan Trump dan membuat jadwal sidang dapat dimulai pada awal Februari.

“Ini adalah kemenangan karena proses dan keadilan,” kata Andres.

Baca juga: Pemimpin Mayoritas Senat Minta Politisi Republik Pakai “Hati Nurani” Saat Putuskan Pemakzulan Trump

Menurut jadwal sidang, manajer pemakzulan DPR AS akan mengajukan arahan pra-persidangan mereka dan tim pembela Trump akan mengajukan jawaban atas tuduhan pemakzulan pada 2 Februari, dan masing-masing pihak akan menanggapi pengajuan tersebut pada 8 Februari.

Trump pada 13 Januari menjadi presiden AS pertama yang dimakzulkan dua kali.

Trump sebelumnya telah dimakazulkan, tetapi Senat membebaskannya dalam persidangan yang berfokus pada permintaan Trump agar Ukraina menyelidiki Biden dan putranya.

Baca juga: Ketua DPR AS Bersikukuh Pemakzulan Trump Jalan Terus, tapi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com