Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Bermusuhan dengan China, India Ubah Nama Buah Naga

Kompas.com - 21/01/2021, 15:03 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

GANDHINAGAR, KOMPAS.com - Pemerintah negara bagian India mengubah nama buah naga karena "mengasosiasikan dengan China" yang telah menuai banjir lelucon dan meme.

Kepala pemerintah Gujarat, Vijay Rupani mengatakan buah itu sekarang disebut kamalam, bahasa Sansekerta untuk bunga teratai, seperti yang dilansir dari BBC pada Rabu (20/1/2021). 

Teratai adalah bunga suci bagi umat Hindu dan merupakan bunga nasional India.

Baca juga: Konflik Perbatasan India-China, Narendra Modi: Rakyat India Terluka dan Marah

Hubungan India dan China sedang bermusuhan dalam beberapa bulan terakhir, ketika pasukannya terkunci dalam ketegangan di sepanjang perbatasan Himalaya yang panjang.

India mulai membudidayakan buah naga hanya dalam beberapa tahun terakhir dan sekarang tumbuh di beberapa bagian Gujarat juga.

Buah naga merupakan satu familia dengan kaktus dan diyakini mendapatkan nama "buah naga" yang menakutkan karena lapisan luarnya yang runcing menyerupai sisik naga.

Baca juga: Damai dengan India, China Mulai Tarik Pasukan dari Perbatasan

Meskipun ini adalah buah tropis asli Amerika Tengah dan sebagian besar diimpor dari Amerika Selatan, banyak orang di India mengasosiasikannya dengan China karena namanya.

India dan Cina sering digambarkan sebagai gajah dan naga, dan hubungan antara negara tetangga ini sangat dingin sejak tentara mereka bentrok di pegunungan Himalaya pada musim panas.

Pada Juni 2020, bentrokan mematikan antara pasukan India dan China menewaskan 20 tentara India.

Baca juga: India Kerahkan 12 Tank T-90 dan 4.000 Personel di Perbatasan India-China

Sejak itu, India juga menuding China melanggar konsensus perbatasan dengan melakukan "gerakan militer yang provokatif".

Keputusan negara bagian untuk mengganti nama buah itu diumumkan pada Selasa (19/1/2021) oleh Rupani. Teratai juga merupakan simbol pemilihan Partai Bharatiya Janata, di mana ia dan PM India Narendra Modi berasal.

"Nama buah naga tidak tepat, dan karena namanya orang berpikir tentang China. Jadi, kami memberinya nama 'kamalam'," kata Rupani kepada pers setempat.

Baca juga: India-China Sepakat Redakan Ketegangan Perbatasan

Rupani tidak merinci lebih lanjut, tetapi ide itu menjadi inspirasi para netizen menciptakan lelucon dan meme.

Seorang pengguna Twitter tampak lega bahwa hanya namanya yang diubah, sedangkan dia masih bisa makan buah tersebut.

Mengingat pemerintah telah melarang beberapa aplikasi China sejak Juni, dengan alasan masalah keamanan dan privasi.

Baca juga: Warga Desa di India Bergembira Jelang Pelantikan Wapres AS Terpilih Kamala Harris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com