Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajak Pendapat AS: Mayoritas Warga AS Tidak Ingin Trump Menjabat Lagi

Kompas.com - 16/01/2021, 19:54 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail


WASHINGTON, KOMPAS.com - Mayoritas orang Amerika Serikat (AS) menilai Presiden Donald Trump setidaknya menanggung sebagian tanggung jawab atas serangan minggu lalu di Capitol Hill, dan tidak ingin Trump mencalonkan diri lagi.

Jajak pendapat baru dari Washington Post / ABC News juga menunjukkan adanya krisis pada warisan kepemimpinan Trump di hari-hari terakhirnya masa jabatannya. Banyak warga AS tidak menyetujui tindakannya saat dia bersiap keluar dari Gedung Putih.

Melansir Daily Mail pada Jumat (15/1/2021), tujuh dari 10 orang mengatakan Trump memiliki andil atas kerusuhan MAGA di Gedung Capitol, yang menewaskan lima orang dan meninggalkan jejak kehancuran di seluruh gedung.

Partai Demokrat mendakwa pencopotan Trump dari jabatannya untuk kedua kalinya minggu ini. Kali ini, dia dituduh melanggar sumpah jabatannya dengan menghasut massa.

Sebanyak 56 persen dari Kongres ingin mencegah Trump mencalonkan diri lagi. Jika Trump dinyatakan bersalah oleh Senat, dia tidak akan diizinkan untuk mencari masa jabatan lain di kantor federal.

Jajak pendapat mengungkapkan orang AS sepakat pada satu area, yaitu mereka yakin bahwa serangan Rabu lalu di Gedung Capitol adalah salah.

Sembilan dari 10 orang Amerika menentang serangan itu. Sementara hanya delapan persen yang mendukungnya.

Sementara itu, 54 persen mengatakan Trump harus dituntut secara pidana atas perannya dalam menghasut kerusuhan. Trump, di depan massa pendukungnya sebelum pemberontakan, mendesak para mendorong mereka mengarah ke Gedung Capitol.

Baca juga: FBI Berhasil Identifikasi 200 Lebih Orang yang Berencana Mengacaukan Pelantikan Biden

Jajak pendapat menemukan 66 persen masyarakat setuju bahwa Trump tidak bertanggung jawab atas pernyataannya sejak pemilihan presiden 2020 berjalan. Yaitu dengan secara salah mengklaim bahwa dia menang dan jabatan presiden dicuri darinya.

Sementara terkait kinerja selama empat tahun pemerintahan Trump, sebanyak 38 responden menunjukkan kepuasan. Sedangkan sebanyak 60 persen tidak menyetujui kinerjanya.

Trump yang harus meninggalkan Gedung Putih pada Rabu (20/1/2021), masih menghadapi pemakzulan kedua kalinya. Ini baru pertama kali terjadi dalam sejarah AS.

Senat akan mempertimbangkan dakwaan pemakzulan terhadap presiden ketika para senator kembali ke Washington DC pada 19 Januari. Sidang diperkirakan akan menghabiskan hari-hari awal kepresidenan Joe Biden.

Untuk mendakwa Trump, mayoritas dua pertiga diperlukan untuk menghukumnya. Artinya setidaknya harus ada 17 Senat Republikan yang memutuskan dia bersalah.

Trump, sementara itu, akan mengadakan acara perpisahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Pangkalan Bersama Andrews pada pagi hari pelantikan Biden. Lalu akan meninggalkan kota sebelum penggantinya mengambil sumpah jabatan.

Perpisahan Trump akan berlangsung di pangkalan di luar Washington tempat Air Force One bermarkas. Tidak ada presiden baru-baru ini yang mengadakan upacara pelepasan sendiri di JBA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com