Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajak Pendapat AS: Mayoritas Warga AS Tidak Ingin Trump Menjabat Lagi

Kompas.com - 16/01/2021, 19:54 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

Para pejabat sedang mempertimbangkan acara rumit yang akan terasa seperti kunjungan kenegaraan, dengan karpet merah, penjaga, pita militer dan penghormatan 21 senjata semua sedang dibahas, menurut laporan Associated Press.

Dia kemudian berencana untuk terbang ke kediaman Mar-a-Lago sebelum Biden mengambil sumpah jabatan pada siang hari. Saat itu, Biden akan menjadi presiden ke-46 bangsa.

Melihat rencana waktu yang dibuat tampaknya Trump dan ibu negara Melania Trump tidak mungkin akan menjamu Joe dan Jill Biden untuk minum kopi. Acara itu biasanya adalah tradisi yang dilakukan pasangan pemimpin pemerintahan sebelumnya kepada penggantinya di pagi hari pelantikan.

Baca juga: Alasan Keamanan, Latihan Pelantikan Joe Biden Pun Harus Ditunda

Keluarga Biden akan tinggal di seberang jalan dari Gedung Putih di Blair House, kediaman tamu resmi.

Beberapa penasihat Gedung Putih telah mendesak Trump untuk menjamu Biden untuk pertemuan Gedung Putih menjelang Hari Pelantikan. Tetapi belum ada tanda-tanda Trump bersedia melakukan itu, seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada Reuters.

Tetapi dia berencana untuk mengeluarkan lebih banyak “pengampunan” sebelum pergi. Dia sedang mempertimbangkan opsi pengampunan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pergi saat dia masih menjabat sebagai presiden juga akan mengizinkan Trump menggunakan isyarat panggilan “Air Force One” untuk penerbangannya ke Palm Beach, Florida.

Jika Trump meninggalkan Washington setelah Biden mengambil sumpah, dia harus meminta Biden untuk mengizinkannya menggunakan pesawat yang dibuat khusus dengan cat biru dan putihnya yang khas.

Semua presiden yang keluar harus membuat permintaan seperti itu, dan biasanya dikabulkan.

Namun, pesawat itu tidak akan memiliki tanda panggil Air Force One karena itu hanya dapat digunakan ketika presiden saat ini berada di dalamnya.

Biasanya, seorang presiden yang akan mengakhiri masa jabatannya menghadiri pelantikan penggantinya. Lalu baru berangkat dari Gedung Capitol dengan helikopter militer untuk terbang ke JBA, di mana dia naik pesawat pemerintah ke tujuan akhirnya.

Misalnya, ketika Barack Obama meninggalkan DC setelah dia meninggalkan jabatannya. Pesawat tersebut menggunakan tanda panggilan “Special Mission 44”, nomor yang merujuk pada kepresidenan Obama.

Baca juga: Trump Akan Pindah ke Rumah Baru Tepat Saat Joe Biden Dilantik

Jika pola yang sama diikuti, penerbangan Trump akan menjadi “Misi Khusus 45.” Tetapi jika Trump berangkat sebelum pelantikan Biden, pesawat itu akan menggunakan Air Force One.

Trump mengumumkan pekan lalu bahwa dia tidak akan menghadiri pelantikan penggantinya pada 20 Januari.

Biden menanggapinya bahwa itu adalah “Salah satu dari sedikit hal yang dia dan saya sepakati. Untung dia tidak muncul.”

Wakil Presiden Mike Pence akan menghadiri acara tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com