Belasan polisi tidur ini dikomplain banyak warga karena mengganggu aktivitas mereka yang kerap melintasi jalan desa tersebut.
Sebab, tak hanya berjumlah banyak, 11 polisi tidur itu dibangun berjejer oleh Pak Nor dengan jarak berdekatan masing-masing tak sampai 40 meter.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Hajar Polisi Tidur Tanpa Ngerem Bikin Pelek Peyang?
Pak Nor membeberkan alasannya berbuat demikian karena kesal dengan orang-orang yang sering mengebut di situ.
Kamar tidurnya ada di pinggir jalan utama desa, membuatnya sangat tidak nyaman mendengar suara bising mobil dan motor yang berlalu lalang.
"Saya sangat kesal, apalagi saya memiliki gangguan kejiwaan, tapi belum ada obatnya."
Menurut laporan dari Harian Metro, dana untuk membuat 11 polisi tidur itu diambil Nor dari program i-Sinar yang diluncurkan Employees Provident Fund (EPF) sebesar 5.000 ringgit (Rp 17,4 juta).
Baca juga: Polisi Tidur Langgar Aturan, Siapa yang Bertanggung Jawab?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.