Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Wang Yi Sebut China dan Indonesia Telah Capai 5 Poin Mufakat

Kompas.com - 15/01/2021, 09:01 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan pada Rabu (13/1/2021) bahwa China dan Indonesia telah mencapai 5 poin mufakat selama kunjungannya ke Indonesia.

Dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Wang mengatakan bahwa pertama, kedua negara harus bergandengan tangan untuk memenangkan perjuangan panjang melawan pandemi Covid-19.

China bersedia bergandengan tangan dengan Indonesia untuk mempromosikan kerja sama dalam bidang penelitian dan pengembangan, pengadaan dan produksi, atas dasar keberhasilan peluncuran uji klinis fase ketiga dari vaksin Covid-19.

Baca juga: Wang Yi: Hubungan China dan AS di Persimpangan Jalan

 

China akan membantu Indonesia membangun pusat produksi vaksin regional, dan mendorong masyarakat sehat dengan masa depan bersama bagi umat manusia.

Kedua, China dan Indonesia harus bekerja sama mencatat bab pengembangan baru. China bersedia untuk memperluas ekspor Indonesia ke China, meningkatkan investasi di Indonesia, dan mempromosikan perdagangan bilateral secara sehat dan seimbang.

Kedua negara dapat menggabungkan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra yang diusulkan China dan visi Indonesia mengenai Poros Maritim Global, serta secara aktif mendorong proyek-proyek utama seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung, koridor ekonomi komprehensif regional, dan kawasan industri.

Baca juga: [VIDEO] Mengintip Fasilitas Pembuatan Vaksin Covid-19 di China

Ketiga, China dan Indonesia harus bergandengan tangan dalam kerja sama dan pembangunan kawasan.

Kawasan Asia Timur telah menjadi contoh perjuangan global melawan pandemi Covid-19 dan menjadi penunjuk arah bagi pemulihan ekonomi dunia.

Kedua negara harus bersama-sama mengimplementasikan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) secepat mungkin dan menghasilkan keuntungan dari blok perdagangan bebas terbesar di dunia.

Keempat, sebagai dua negara pantai utama di sekitar Laut China Selatan, China dan Indonesia harus bekerja sama dengan negara-negara ASEAN lainnya untuk secara penuh dan efektif melaksanakan Deklarasi Perilaku Para Pihak (Declaration of the Conduct of Parties/DOC) di Laut China Selatan.

Baca juga: Kunjungi Indonesia, Menlu China Jumpa Luhut Bahas Kerja Sama dari Ekonomi sampai Vaksin Covid-19

Baik China dan Indonesia harus secara aktif dan teguh memajukan perundingan Kode Etik (Code of Conduct/COC) di Laut China Selatan.

Tak hanya itu, kedua negara juga harus membuat peraturan regional yang efektif dan substantif agar dapat bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.

Kelima, kedua negara harus bekerja sama untuk menjaga dan mempromosikan multilateralisme.

Baca juga: Soal Vaksin Covid-19, Menlu China: Kami Masih Kesulitan tapi Tak Ragu Tanggapi Kebutuhan Indonesia

 

Pandemi menunjukkan bahwa semua negara adalah komunitas yang saling berbagi dalam suka maupun duka, dan mekanisme multilateral kian menjadi penting dari sebelumnya.

China dan Indonesia adalah anggota negara berkembang dalam Kelompok 20 ekonomi utama atau G20.

China juga bersedia mendukung penuh Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 pada 2022 mendatang, bekerja sama dengan Indonesia untuk mereformasi dan meningkatkan tata kelola dan kerja sama global, serta menjaga multilateralisme dan perdagangan bebas.

Hal itu bertujuan agar Indonesia dapat berkontribusi bagi perdamaian dunia, stabilitas dan pembangunan di era pascapandemi. 

Baca juga: Sebelum Temui Jokowi, Luhut Ajak Menlu China Hiking ke Danau Toba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com