Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hakim yang Awasi Sidang 355 Anggota Mafia Italia Minta Mundur

Kompas.com - 14/01/2021, 14:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

ROMA, KOMPAS.com - Tiga hakim yang diminta mengawasi kasus melibatkan 355 mafia Italia dilaporkan meminta untuk mundur.

Ini persidangan terbesar "Negeri Pizza" terkait mafia dalam 30 tahun terakhir, dan diperkirakan butuh setahun untuk menyelesaikannya.

Para hakim bakal menyidangkan 355 anggota klan 'Ndrangheta, 400 pengacara, dan 900 saksi mulai dari kasus pembunuhan, peredaran narkoba, hingga pencucian uang.

Baca juga: Sengketa Tanah, Seorang Istri Dibunuh Mafia dan Jadi Makanan Babi

Di antara terdakwa yang menjalani sidang adalah pemimpin klan, Luigi Mancuso yang dikenal dengan julukan The Uncle.

Selain Mancuso, sejumlah pembantunya yang disidang mempunyai beragam julukan, seperti Te Wolf, Fatty, Sweetie, Blondie, Little Goat, dan The Wringer.

Namun dalam sidang hari pertama Rabu (13/1/2021), hambatan terjadi setelah tiga hakim yang ditugaskan mengawasi meminta mundur.

Para hakim itu mengaku mereka terlibat dalam aspek awal penyelidikan. Permintaan mereka bakal ditinjau oleh sidang terpisah.

Jaksa penuntut menyatakan, anggota mafia 'Ndrangheta menginfiltrasi seluruh aspek kehidupan di Region Calabria.

Dilansir Daily Mail, mereka menyusup mulai dari rumah sakit, balai kota, pemakaman, bahkan ke level sistem hukum.

Baca juga: Kisah Mantan Mafia Maniak Pembunuh yang Hidupnya Berakhir karena Covid-19

Mereka juga menancapkan kuku di level dunia dengan menjalin kemitraan di AS, di mana mereka berhubungan dengan kartel Sinaloa.

Giancarlo Pittelli, mantan senator Italia masuk dalam 355 terdakwa. Dia dituding menjadi jembatan antara mafia dengan pemimpin politik dan perbankan.

Pusat dari persidangan ini adalah Nicola Gratterri, jaksa penuntut veteran yang selama ini dilindungi polisi 30 tahun terakhir.

Gratterri yang kini berusia 62 tahun mengatakan, ini adalah momen penting untuk menunjukkan seperti apa mafia Calabria saat ini.

Dia menuturkan, organisasi kriminal tersebut sudah berubah dari yang awalnya hanya penculikan menjadi korporasi kejahatan yang besar.

Baca juga: Razia Mafia di Italia, 19 Orang Ditangkap Termasuk Kepala Daerah

Gratterri berujar, dulu mungkin orang takut mengucapkan kata Cosa Nostra maupun 'Ndrangheta di tempat umum.

"Hari ini (Selasa), kita akan mengucapkannya dengan lantang di bawah sinar matahari," tegas Gratterri di sidang.

Hari pertama sidang dimulai dengan Hakim Tiziana Macri membacakan nama para terdakwa bersama dengan kuasa hukumnya.

Kali terakhir Italia menggelar sidang besar ini adalah pada 1986-1987, saat mengusut klan Cosa Nostra yang menghasilkan 338 dakwaan bersalah.

Tetapi, Jaksa Penuntut Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino dilaporkan tewas dibunuh atas perintah mafia Sisilia tersebut.

Baca juga: Dicecar DPR Soal Mafia Hortikultura Asal China, Ini Jawaban Kementan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com