Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alaska Airlines Blacklist 14 Orang dari Daftar Penumpang Selamanya, Terkait Demo Parlemen AS

Kompas.com - 09/01/2021, 15:14 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Alaska Airlines memberlakukan larangan terbang kepada 14 penumpang hingga waktu yang tidak ditentukan.

Mereka disebut telah menunjukkan perilaku yang "tidak dapat diterima" dalam penerbangan dari Washington Dulles ke Seattle, melansir Reuters pada Jumat (8/1/2021).

Maskapai penerbangan Amerika Serikat dan lembaga penegak hukum meningkatkan keamanan di bandara di area Washington DC.

Hal itu dilakukan setelah laporan "perilaku massa" oleh pendukung Presiden Donald Trump dalam penerbangan ke wilayah tersebut, sebelum pengepungan di Gedung Capitol AS pada Rabu (6/1/2021).

Otoritas penerbangan meningkatkan kekhawatiran tentang kepulangan mereka kembali ke kota asalnya.

Baca juga: Dua Wanita Menolak Pakai Masker, Seluruh Penumpang Pesawat Dipaksa Turun Lagi Sebelum Lepas Landas

Maskapai Alaska yang berbasis di Seattle mengatakan, sejumlah penumpang dalam penerbangan keluar dari Washington Kamis malam (7/1/2021).

Blacklist diberlakuan karena mereka tidak memakai masker, gaduh, argumentatif dan melecehkan anggota awak pesawat.

"Karena tindakan dan ketidakpatuhan mereka, kami telah melarang 14 penumpang tersebut dari perjalanan dengan maskapai kamu di masa depan," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.

Serikat pekerja yang mewakili pramugari American Airlines, Asosiasi Pramugari Profesional (APFA), juga menyuarakan peringatan tentang penumpang yang "menunjukkan agresi bermotif politik terhadap penumpang dan awak lain" pada penerbangan minggu ini.

Baca juga: Meski Positif Covid-19, Pengacara Donald Trump Masih Remehkan Pemakaian Masker

"(mereka) mengatakan khawatir tentang keselamatan awak pesawat kami. Itu adalah pernyataan yang meremehkan," kata Presiden APFA Julie Hedrick dalam sebuah pernyataan.

"Perilaku itu berbahaya dan mengancam."

APFA bekerja dengan serikat pramugari lainnya, anggota parlemen, dan badan pengatur di Washington, DC untuk meningkatkan keselamatan.

Semua memastikan bahwa "siapa pun yang menunjukkan perilaku mengancam atau kasar tidak akan diizinkan untuk naik pesawat kami sekarang atau di masa yang akan datang," katanya.

Baca juga: Seorang Anti-masker Positif Covid-19, Khawatir Kondisinya Makin Memburuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com