Tidak lama usai mengunggah twit tersebut, Trump kembali berkicau seperti ini.
"Bagi yang bertanya-tanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan (Presiden baru) pada 20 Januari mendatang," tulis Trump.
Baca juga: Apa Itu Amendemen Ke-25 AS dan Bisakah untuk Pemakzulan Trump Lagi?
Trump sebenarnya juga sempat mengunggah twit pada Kamis malam yang berisi video untuk menenangkan massa.
Ia menjanjikan transisi mulus ke Joe Biden, tapi tidak mengucapkan selamat bahkan tidak menyebut nama presiden terpilih AS tersebut.
Namun itu tidak mengubah pendirian Twitter untuk membekukan akun pribadi Trump selamanya.
"Kedua twit itu harus dibaca dalam konteks peristiwa yang lebih luas di negara ini dan cara berbicara Presiden dapat dimanfaatkan secara berbeda oleh audiens, termasuk untuk menghasut kekerasan, serta dalam konteks pola perilaku dari akun ini beberapa pekan terakhir," tegas Twitter.
Media sosial yang berdiri sejak 2006 itu menetapkan dua twit Trump melanggar "Kebijakan Glorifikasi Kekerasan," dan oleh karenanya memutuskan akun @realDonaldTrump harus segera ditangguhkan permanen.
Baca juga: 5 Twit Paling Kontroversial Donald Trump Selama Jadi Presiden AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.