Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Unifikasi Korsel Berharap Dapat Pesan Positif dari Korut

Kompas.com - 04/01/2021, 16:26 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber yonhapnews

SEOUL, KOMPAS.com - Menteri Unifikasi Korea Selatan, Lee In-young mengatakan pada Senin (4/1/2021) bahwa dia berharap mendapat pesan positif dari Korea Utara tentang hubungan kedua negara.

Melansir Yonhap, Pyongyang diperkirakan akan mengadakan kongres partai yang langka pekan ini.

Pernyataan itu disampaikan Lee selama pidato online untuk tahun baru kepada staf kementeriannya.

Baca juga: Korut Ledakkan Kantor Penghubung Kaesong , Menteri Unifikasi Korsel Mundur

Korea Utara diperkirakan akan mengadakan kongres Partai Buruh pekan ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari 4 tahun untuk mengungkap skema perekonomian negaranya serta kebijakan Korut terhadap Amerika Serikat (AS) dan Korsel.

"Saat kita menandai bulan pertama tahun ini, perubahan politik seputar nasib Semenanjung Korea diharapkan tampak dengan adanya kongres partai kedelapan Korea Utara dan pelantikan presiden AS," kata Lee.

"Saya mengharapkan pesan dialog dan kerja sama yang lebih positif dari Korea Utara," imbuhnya.

Baca juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Populasi Korea Selatan Turun

Hubungan antar-Korea terhenti di tengah kebuntuan dalam pembicaraan nuklir antara Washington dan Pyongyang.

Ketegangan semakin meningkat tahun lalu setelah Korea Utara memutuskan jalur komunikasi antar-Korea dan meledakkan kantor penghubung karena marah atas selebaran anti-Pyongyang ke Korea Utara dari Selatan.

Lee juga menekankan pentingnya pemerintahan AS yang akan datang untuk mengambil pendekatan "yang lebih positif" dan bagi Utara untuk menggunakan "pendekatan yang fleksibel" dalam pembicaraan denuklirisasi.

Baca juga: Korea Utara Lanjutkan Pembangunan Situs Wisata Inklusif di Tengah Pandemi Covid-19

Pembicaraan nuklir antara Washington dan Pyongyang tetap terhenti setelah KTT 2019 di Hanoi antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berakhir tanpa kesepakatan.

Selama kongres partai yang akan datang, Korea Utara diharapkan dapat mengungkap skema pembangunan ekonomi barunya untuk lima tahun ke depan.

Selain itu, Korut juga diharapkan mampu mengungkapkan garis kebijakan barunya untuk AS dan Korea Selatan di tengah denuklirisasi yang terhenti dan hubungan antar-Korea yang membeku.

Korea Utara belum menentukan tanggal untuk kongres tersebut, tetapi para pengamat mengatakan kongres itu paling cepat diadakan Senin atau dalam beberapa hari mendatang minggu ini.

Baca juga: Negosiator Korea Utara Hilang Jelang Pergantian Presiden AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com