Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Dibebaskan dari Tuduhan Pembunuhan Hwaseong Korea Selatan Setelah 20 Tahun Dipenjara

Kompas.com - 18/12/2020, 21:48 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

SEOUL, KOMPAS.com - Seorang pria dibebaskan atas tuduhan pembunuhan gadis remaja di Hwaseong, setelah 20 tahun dipenjara dan diketahui ia dipaksa melakukan pengakuan palsu oleh polisi.

Yoon Seong Yeo saat ini berusia 50-an tahun setelah 20 tahun dibui karena paksaan polisi, seperti yang dilansir dari CNN pada Kamis (17/12/2020).

Pada Kamis (17/12/2020), Yoon dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan dari penjara setelah pengadilan di kota barat laut Suwon membuka kembali kasus pemerkosaan dan pembunuhan pada 1988 silam.

Tragedi 32 tahun lalu itu menimpa seorang anak berusia 13 tahun yang ditemukan di kamar tidurnya di Hwaseong, daerah dekat ibu kota negara Seoul.

Remaja putri itu adalah 1 dari 10 orang yang terbunuh di daerah itu antara 1986 dan 1991, dalam serangkaian kematian terkenal yang dijuluki sebagai pembunuhan Hwaseong.

Yoon adalah satu-satunya orang yang pernah dihukum sehubungan dengan kasus pembunuhan Hwaseong tersebut.

Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan akhirnya menghabiskan 20 tahun di balik jeruji besi, karena tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan anak berusia 13 tahun itu, yang tidak terbukti valid.

Baca juga: Mantan Wali kota Negara Bagian Chihuahua Meksiko Ditangkap Terlibat Pembunuhan Jurnalis

Dalam putusan hukum yang dirilis Kamis (17/12/2020), hakim Park Jeong Je menemukan bahwa polisi telah menggunakan penyiksaan, termasuk tidur, dan penahanan ilegal, untuk mendapatkan pengakuan Yoon atas pembunuhan 1988.

"Sebagai anggota peradilan, saya mohon maaf kepada terdakwa yang menderita sakit fisik dan mental yang hebat, atas kegagalan pengadilan berfungsi sebagaimana mestinya, sebagai benteng terakhir hak asasi manusia," kata Park.

"Kami sangat berharap bahwa persidangan ulang kasus ini akan sedikit menghibur dan berkontribusi pada pemulihan kehormatan terdakwa," imbuhnya.

Nama Yoon akhirnya dihapus dalam daftar tindak kriminal, setelah lebih dari 30 tahun kasus pembunuhan itu terjadi.

Keputusan itu disebutkan juga merupakan hasil yang jarang terjadi di Korea Selatan, di mana hanya sebagian kecil dari permohonan pengadilan ulang yang diterima, menurut para ahli.

"Saya lega bahwa keputusan terakhir menemukan saya tidak bersalah," kata Yoon setelah putusan tersebut dikeluarkan.

"Saya bisa menurunkan beban berat yang telah saya pikul selama 30 tahun ini dan beristirahat," ucapnya.

Yoon telah mengklaim tidak bersalah selama bertahun-tahun, tetapi hanya diberikan persidangan ulang setelah polisi membuat terobosan dalam kasus tersebut tahun lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com