Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria Ini Dibebaskan dari Tuduhan Pembunuhan Hwaseong Korea Selatan Setelah 20 Tahun Dipenjara

SEOUL, KOMPAS.com - Seorang pria dibebaskan atas tuduhan pembunuhan gadis remaja di Hwaseong, setelah 20 tahun dipenjara dan diketahui ia dipaksa melakukan pengakuan palsu oleh polisi.

Yoon Seong Yeo saat ini berusia 50-an tahun setelah 20 tahun dibui karena paksaan polisi, seperti yang dilansir dari CNN pada Kamis (17/12/2020).

Pada Kamis (17/12/2020), Yoon dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan dari penjara setelah pengadilan di kota barat laut Suwon membuka kembali kasus pemerkosaan dan pembunuhan pada 1988 silam.

Tragedi 32 tahun lalu itu menimpa seorang anak berusia 13 tahun yang ditemukan di kamar tidurnya di Hwaseong, daerah dekat ibu kota negara Seoul.

Remaja putri itu adalah 1 dari 10 orang yang terbunuh di daerah itu antara 1986 dan 1991, dalam serangkaian kematian terkenal yang dijuluki sebagai pembunuhan Hwaseong.

Yoon adalah satu-satunya orang yang pernah dihukum sehubungan dengan kasus pembunuhan Hwaseong tersebut.

Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan akhirnya menghabiskan 20 tahun di balik jeruji besi, karena tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan anak berusia 13 tahun itu, yang tidak terbukti valid.

Dalam putusan hukum yang dirilis Kamis (17/12/2020), hakim Park Jeong Je menemukan bahwa polisi telah menggunakan penyiksaan, termasuk tidur, dan penahanan ilegal, untuk mendapatkan pengakuan Yoon atas pembunuhan 1988.

"Sebagai anggota peradilan, saya mohon maaf kepada terdakwa yang menderita sakit fisik dan mental yang hebat, atas kegagalan pengadilan berfungsi sebagaimana mestinya, sebagai benteng terakhir hak asasi manusia," kata Park.

"Kami sangat berharap bahwa persidangan ulang kasus ini akan sedikit menghibur dan berkontribusi pada pemulihan kehormatan terdakwa," imbuhnya.

Nama Yoon akhirnya dihapus dalam daftar tindak kriminal, setelah lebih dari 30 tahun kasus pembunuhan itu terjadi.

Keputusan itu disebutkan juga merupakan hasil yang jarang terjadi di Korea Selatan, di mana hanya sebagian kecil dari permohonan pengadilan ulang yang diterima, menurut para ahli.

"Saya lega bahwa keputusan terakhir menemukan saya tidak bersalah," kata Yoon setelah putusan tersebut dikeluarkan.

"Saya bisa menurunkan beban berat yang telah saya pikul selama 30 tahun ini dan beristirahat," ucapnya.

Yoon telah mengklaim tidak bersalah selama bertahun-tahun, tetapi hanya diberikan persidangan ulang setelah polisi membuat terobosan dalam kasus tersebut tahun lalu.

Pada September, polisi mengumumkan bahwa bukti DNA baru mengaitkan setidaknya beberapa pembunuhan Hwaseong dengan Lee Chun Jae, yang telah dipenjara sejak 1994 atas pemerkosaan dan pembunuhan saudara iparnya.

Bulan berikutnya, Lee mengaku melakukan semua pembunuhan yang totalnya ada 10 kejadian yang diekspos publik dan 4 lainnya yang polisi tidak memberikan rinciannya.

Pengakuan yang dipaksakan

Pada persidangan ulang selama berbulan-bulan, tim pengacara Yoon berpendapat bahwa klien mereka dipaksa oleh polisi untuk mengaku.

Saat itu, Yoon berusia 22 tahun. Ia bekerja sebagai tukang reparasi yang tidak berpendidikan dengan mengidap penyakit polio sejak masa kanak-kanak.

Ia berjalan pincang dan tidak bisa berbuat banyak saat digelandang polisi.

Yoon mengatakan kepada CNN bahwa dia diborgol di kamar selama 3 hari, tidak diizinkan tidur, dan hampir tidak makan selama interogasi berlangsung.

Pada Juli, Kepala Badan Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu, Bae Yong Ju mengakui bahwa selama penyelidikan awal pada 1989, polisi menyerang Yoon dan memaksanya untuk membuat pengakuan palsu.

"Kami sujud dan meminta maaf kepada semua korban kejahatan Lee Chun Jae, keluarga korban, dan korban penyelidikan polisi, termasuk Yoon," kata Bae.

Peristiwa itu kemudian menjadi catatan tentang "malpraktek polisi" selama penyelidikan awal Hwaseong.

Menurut Lee Soo-jung, seorang profesor psikologi forensik di Universitas Kyonggi, pada 1980-an para tersangka penjahat di Korea Selatan sering dibiarkan terjaga dalam waktu lama untuk mendapatkan pengakuan.

Perlu diketahui bahwa kurang tidur dianggap sebagai salah satu bentuk penyiksaan.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada November, komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional Korea, Kim Chang Yong mengatakan penyelidikan polisi pada 2019, mengungkapkan bahwa polisi telah menggunakan kurungan ilegal dan teknik investigasi yang salah.

Kim mengatakan, keputusan untuk mengungkap kesalahan masa lalu menunjukkan komitmen polisi untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

"Itu penyelidikan ilegal yang memalukan," katanya.

"Saya yakin hal itu tidak boleh terjadi lagi dan itulah mengapa kami membutuhkan check and balances. Polisi bekerja keras untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu," tegasnya.

Penyelesaian kasus

Tragedi pembunuhan Hwaseong yang telah difilmkan dalam "Memories of Murder" pada 2003, tidak terpecahkan setelah beberapa dekade berlalu.

Baru pada 2019 pengakuan Lee muncul dan sedikit menghibur keluarga para korban.

Kim mengatakan profiler polisi mewawancarai Lee 52 kali selama hampir 7 bulan, sebelum dia mengakui semua kejahatan yang telah dilakukannya.

"Dia mengaku tidak mudah," kata Kim.

Pada satu sesi luar biasa pada November selama persidangan ulang selama berbulan-bulan, di depan Yoon, Lee mengakui pembunuhan yang ia lakukan.

Dia mengatakan dia tidak tahu mengapa dia tidak menjadi tersangka selama penyelidikan awal.

Dia bahkan telah diinterogasi oleh polisi pada saat pembunuhan, yang mana pada saat itu ia menggunakan jam tangan milik salah satu korbannya.

"Saya tidak berpikir kejahatan akan terkubur selamanya," kata Lee.

"Saya datang dan bersaksi dan menggambarkan kejahatan dengan harapan (para korban dan keluarga mereka) menemukan penghiburan ketika kebenaran terungkap. Saya akan menjalani hidup saya dengan bertobat," ucapnya.

Apa yang terjadi selanjutnya

Yoon sekarang dapat meminta kompensasi untuk 20 tahun yang dia habiskan di penjara secara tidak sah.

Salah satu pengacara Yoon, Park Joon Young, mengatakan kepada CNN awal tahun ini bahwa Yoon mungkin bisa mengharapkan lebih dari 1 juta dollar AS (Rp 14,1 miliar) sebagai kompensasi.

Yoon sebelumnya mengatakan kepada CNN bahwa tidak ada jumlah uang yang dapat menggantikannya selama bertahun-tahun di penjara dan berdampak pada reputasi dan keluarganya.

Polisi berencana untuk mengeluarkan kertas putih tentang kasus Hwaseong dan kegagalan polisi selama penyelidikan awal.

Kim berkata "tidak mungkin" membayangkan kegagalan seperti itu terjadi sekarang.

Tidak mungkin ada keadilan bagi keluarga para korban Hwaseong.

Meskipun, Lee telah mengakui pembunuhan tersebut. Dia sudah tidak dapat dituntut atas kasus pembunuhan Hwaseong karena undang-undang pembatasan pembunuhan tersebut telah berakhir.

https://www.kompas.com/global/read/2020/12/18/214817970/pria-ini-dibebaskan-dari-tuduhan-pembunuhan-hwaseong-korea-selatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke