Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Varian Baru Virus Corona "Sangat" Lebih Mudah Menular, Pembatasan Perlu Diperketat

Kompas.com - 03/01/2021, 11:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

KOMPAS.com - Varian baru virus corona "sangat" lebih mudah menular ketimbang varian Covid-19 sebelumnya, ungkap sebuah penelitian.

Studi itu menyimpulkan varian baru Covid-19 meningkatkan angka reproduksi "R" antara 0,4 hingga 0,7.

Angka R adalah jumlah rata-rata orang yang tertular oleh orang yang terinfeksi. Angka R di atas 1, menunjukkan epidemi kian berkembang.

Baca juga: Cegah Penyebaran Varian Baru Virus Corona, Filipina Larang Kedatangan Pesawat dari AS

Diperlukan angka reproduksi di bawah 1 untuk melihat indikasi tren penurunan kasus.

Saat ini, angka reproduksi di Inggris- negara yang pertama kali mengindikasikan adanya varian baru virus corona - diperkirakan antara 1,1 hingga 1,3.

Profesor Axel Gandy dari Imperial College London mengatakan perbedaan antara varian virus ini "cukup ekstrem".

"Ada perbedaan besar bagaimana mudahnya varian virus ini menyebar," ujar Gandy kepada BBC News.

"(Varian) ini adalah perubahan (mutasi) yang paling serius sejak epidemi mulai," tambahnya.

Penelitian yang dilakukan Imperial College menunjukkan penularan varian baru virus corona di Inggris meningkat tiga kali lipat selama karantina wilayah, atau lockdown, yang diterapkan pada November.

Baca juga: 3 Negara ASEAN Ini Laporkan Varian Baru Virus Corona, Bagaimana dengan Indonesia?

Sedangkan kasus Covid-19 dari varian virus corona sebelumnya menurun sepertiga.

Kasus Covid-19 meningkat dengan pesat selama lonjakan gelombang kedua dan penambahan kasus baru harian mencapai angka tertinggi pada Kamis (31/12).

Menular pada semua kelompok usia

Hasil awal mengindikasikan virus menyebar lebih cepat pada orang-orang yang berusia di bawah 20 tahun, terutama di antara anak-anak usia sekolah.

Namun, data terbaru mengindikasikan bahwa virus ini menyebar dengan cepat ke segala usia, menurut Profesor Gandy yang merupakan salah satu anggota dari tim peneliti tersebut.

"Satu penjelasan yang memungkinkan adalah bahwa data awal dikumpulkan pada saat karantina wilayah di bulan November, saat sekolah dibuka dan aktivitas populasi orang dewasa lebih terbatas," jelas Gandy.

"Kami sekarang melihat bahwa virus baru telah meningkatkan penularan di semua kelompok usia," tambah Gandy.

Baca juga: Turki Laporkan 15 Kasus Varian Baru Virus Corona, Semuanya Pelancong dari Inggris.

Pembatasan lebih ketat

Profesor Jim Smith dari Universitas Oxford meyakini bahwa temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa pembatasan yang lebih ketat segera diperlukan.

"Data dari Imperial mewakili analisis terbaik hingga saat ini dan menyiratkan langkah-langkah yang telah kita lakukan saat ini, akan - dengan [varian] virus baru - gagal mengurangi angka R menjadi di bawah 1".

"Secara sederhana, kecuali kita melakukan sesuatu yang berbeda, varian baru akan terus menyebar, lebih banyak infeksi, lebih banyak rawat inap dan lebih banyak kematian."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com