Mengirim kapal induk yang resmi beroperasi pada 13 Mei 1972 adalah langkah aneh, mengingat mereka butuh show of force untuk menekan Teheran.
Keputusan Militer bertentangan dengan keinginan Komandan Sentral AS (CENTCOM) Jenderal Kenneth McKenzie, dikabarkan New York Times.
Si jenderal disebut menginginkan Nimitz untuk tetap berada di perairan Timur Tengah dan terus bertugas sebagai langkah pencegahan.
Analis militer sebelumnya sudah menerangkan, sistem pertahanan udara, pasukan maritim, dan unit keamanan Iran lainnya disiagakan penuh.
Tetapi, pengerahan itu tidak jelas apakah guna menyerang "Negeri Uncle Sam" atau hanya sebagai pertahanan jika Pentagon membombardir mereka.
Ketika Qasem Soleimani tewas pada 3 Januari 2020, Teheran membalas dengan menghujani dua pangkalan AS di Irak menggunakan rudal.
Dampaknya, sekitar 100 tentara AS mengalami gegar otak. Dua negara pun di ambang perang sebelum Trump "mengalah" dan menurunkan nada ucapannya.
Baca juga: Sumpah Komandan Iran Lawan Pembunuhan Jenderal Soleimani oleh AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.