Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Kirim 2 Kapal Perang Lewati Selat Taiwan, Begini Reaksi China

Kompas.com - 02/01/2021, 11:16 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Beijing mengecam Washington setelah dua kapal penghancur berpeluru kendali berlayar melintasi Selat Taiwan pada Kamis (31/12/2020).

Melansir Russia Today, misi serupa melalui jalur air yang diperebutkan tersebut telah dilakukan sebanyak 13 kali tahun ini, menambah hubungan Amerika Serikat (AS) dan China yang sudah tegang.

“USS John S. McCain dan USS Curtis Wilbur melakukan "transit rutin Selat Taiwan" pada 31 Desember,” kata Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan, mengklaim latihan tersebut sesuai dengan hukum internasional.

Tapi latihan itu disambut dengan kemarahan dari Beijing, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyampaikan reaksi keras China dalam jumpa pers reguler.

"Kapal perang AS telah berulang kali memamerkan kehebatan mereka di Selat Taiwan, memprovokasi dan menimbulkan masalah," tegasnya. 

Baca juga: Tensi dengan China Makin Meningkat, Taiwan Bakal Perkuat Pertahanan Pesisir

Dia menuduh AS "mengirimkan sinyal yang salah" kepada pasukan kemerdekaan Taiwan. Hal itu "secara serius membahayakan perdamaian."

“China akan tetap waspada, siap untuk menanggapi semua ancaman dan provokasi," tambah Wenbin.

Kata-katanya muncul setelah Beijing mengutuk undang-undang AS yang mendukung Tibet dan Taiwan pada Senin (28/12/2020), serta seruan Kedutaan Besar AS untuk pembebasan 12 aktivis Hong Kong, yang ditahan oleh otoritas China saat mereka mencoba melarikan diri ke Taiwan.

Kurang dari dua minggu lalu, Beijing mengirim kapal induk Shandongnya melalui Selat Taiwan, dikawal oleh enam kapal perang dan delapan pesawat.

Baca juga: Kapal Induknya Lintasi Selat Taiwan, China Berdalih Gelar Latihan

Aksi itu sebagai tanggapan nyata terhadap pergerakan kapal penghancur Angkatan Laut AS, USS Mustin, yang telah berlayar melalui jalur air sehari sebelumnya.

AS sebelumnya memancing kemarahan China dengan menjual jet tempur dan rudal anti-kapal ke negara pulau Taiwan, yang dipandang Beijing sebagai wilayah China. Taiwan diharapkan suatu hari akan bergabung kembali dengan China daratan.

Taiwan adalah salah satu dari sejumlah titik api yang telah menyaksikan meningkatnya ketegangan antara China dan AS, di bawah pemerintahan Trump.

Sementara kedua negara juga berdebat tentang masalah perdagangan, tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, dan pandemi Covid-19.

Baca juga: Hubungan Dengan China Makin Panas, Taiwan Luncurkan Pembunuh Kapal Induk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com