ZURICH, KOMPAS.com - Tidak semua warga Swiss ketakutan dengan kaburnya 200 turis Inggris di ski resort Verbier, Swiss Barat. Paling tidak, pasangan muda campuran asal Indonesia dan Swiss, I Nengah Merta Yasa dan Caroline Burrus tetap melakukan liburan Natal dan Tahun Baru di resort ski mewah itu.
"Takut ya ada, tapi kami melihat pemda Verbier menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan tegas,“ tutur Yasa kepada Kompas.com.
Caroline, istrinya pun demikian. "Saya sejak kecil selalu liburan kesini. Jadi ya kami tetap liburan kemari, juga tahun ini,“ imbuhnya.
Baca juga: Swiss Bantah Lansia 91 Tahun Meninggal akibat Vaksin Covid-19
Seperti diberitakan, sekitar 200 turis Inggris kabur dari karantina pemerintah Swiss. Mereka enggan waktu liburannya hanya bisa dihabiskan di dalam kamar hotel, setelah pemerintah, secara mendadak, menerapkan isolasi bagi mereka.
Bagi Merta Yasa dan Caroline, situasi di Verbier, sejak adanya berita itu, terlihat tetap normal. "Tidak terlihat kepanikan. Semua berjalan seperti biasa,“ kata Merta Yasa. Jika pun ada yang terlihat mencolok, imbuh Martayasa, adalah banyaknya petugas keamanan.
"Ada tiga macam petugas keamanan untuk mengamankan situasi karena pandemi virus corona,“ kisah Merta Yasa.
Selain polisi dan tenaga keamanan swasta, imbuh Merta Yasa, ada juga tenaga keamanan sukarela. Tenaga keamanan sukarela ini berasal dari Verbier dan areal sekitar verbier.
"Mereka menyebutnya Corona Angel,“ tambah Caroline. Tenaga keamanan ini dibentuk agar ski resort di Verbier, tidak ditutup oleh pemerintah konfederasi Swiss. "Penghasilan terbesar di Verbier ya dari wisata ski, kalau ditutup repot,“ imbuh Caroline.
Merta Yasa dan Caroline setiap tahun melewatkan liburan musim dinginnya di Verbier. „Karena disinilah masa kecil saya banyak dihabiskan,“ kata Caroline.
Baca juga: Swiss Akui Blunder Tangani Gelombang Pertama Virus Corona
Pasangan campuran Indonesia Swiss lainnya, yakni Wayan Budiono dan Katja Jansen juga demikian. Tidak ada kekhawatiran berlebihan dengan kaburnya 200 turis Inggris.
"Kami biasa main ski di musim dingin. Asal menjalankan protokol kesehatan, tidak ada masalah,“ kata Budiono.
Pekan silam, Budiono dan Katja melewatkan liburan main skinya di Verbier. "Tidak berlebihan jika Verbier terkenal secara internasional. Tempatnya memang bagus. Dan tentu saja luas,“ imbuh Katja.
Pasangan ini biasanya menghabiskan liburan main skinya di Grimenz, ski resor yang juga berada di Swiss Barat. „Hanya lebih kecil dan untuk orang lokal,“ kata Budiono. "Kalau Verbier memang pusatnya turis Inggris,“ imbuhnya.
Verbier adalah salah satu dari 350 ski resort di Swiss. Ski resort di Verbier terkenal sebagai liburannya turis Inggris.
Jaraknya dekat, hanya 2 jam mengendarai mobil dari Bandara Geneva. Namun sebagian besar turis Inggris memilih Verbier dengan bermobil langsung dari London, Manchester atau kota di Inggris lainnya.
Baca juga: Terdampak Covid-19, Klub Malam Swiss Disulap Jadi Pusat Donor Darah