Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinopharm China Menyatakan Vaksinnya 79 Persen Efektif Melawan Covid-19

Kompas.com - 31/12/2020, 07:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

Itu juga memberi China umpan diplomasi, di tengah kritik luas atas penanganan awal wabah yang menjadi sorotan Amerika Serikat (AS) dan Australia.

Baca juga: UEA Daftarkan Vaksin Sinopharm China dengan Klaim Efektivitas 86 Persen

"Kami juga akan memprioritaskan negara berkembang untuk vaksin. Ini akan dilakukan melalui berbagai cara, termasuk melalui sumbangan dan bantuan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian, Jumat (25/12/2020).

Vaksin yang tidak aktif lebih mudah didistribusikan daripada kandidat vaksin dari Pfizer. Vaksin produksi perusahaan AS Itu harus disimpan pada suhu minus 70 derajat celsius. Kondisi yang tidak mungkin dilakukan di sebagian besar negara berkembang.

Ketika gelombang virus musim dingin menyapu sebagian besar dunia, memicu penguncian baru, dan lonjakan jumlah kematian yang suram, perhatian telah kembali ke manajemen pandemi di China.

Otoritas kesehatan China minggu ini mengatakan data dari antibodi yang beredar di Wuhan. Diperkirakan jumlah kasus di episentrum pandemi, mungkin 10 kali lebih tinggi dari yang dilaporkan sebelumnya.

Sekitar 4,4 persen dari 11 juta penduduk kota telah mengembangkan antibodi terhadap Covid-19 pada bulan April, menurut sebuah laporan oleh Pusat Pengendalian Penyakit China. Artinya setara dengan sekitar 480.000 infeksi.

Baca juga: Perdana Menteri UEA Akhirnya Dapat Suntikan Vaksin Covid-19 dari Sinopharm China

Beijing telah bersusah payah untuk memperlengkapi kembali kisah pandemi untuk menguntungkannya.

Pemerintahnya menggembar-gemborkan refleks cepat dari kepemimpinan Komunisnya dalam mengunci negara dan memulai kembali ekonomi.

China diperkirakan menjadi satu-satunya ekonomi utama yang mencatat pertumbuhan positif tahun ini.

Tetapi Beijing telah banyak dikritik karena menutup diskusi dan pelaporan yang mempertanyakan narasi resmi yang dibuat pemerintah.

Pada Senin (28/12/2020), pengadilan Shanghai memenjarakan jurnalis warga Zhang Zhan selama empat tahun, karena laporannya dari Wuhan selama bulan-bulan awal pandemi.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang telah menyerang respons pandemi China, menyerukan pembebasannya segera.

"Partai Komunis China sekali lagi telah menunjukkan akan melakukan apa pun untuk membungkam mereka yang mempertanyakan garis resmi partai," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com