Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Vaksin Virus Corona China Berpotensi Jadi Senjata Diplomatik

Kompas.com - 23/12/2020, 14:17 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNBC

“Motif kepentingan pribadi semacam itu tidak mengherankan, dan ini tidak hanya terjadi di China,” katanya, sambil mencatat bahwa perusahaan farmasi negara Panda itu tentu ingin mendapatkan keuntungan dari penjualan vaksin.

Pertanyaannya kemudian adalah, seberapa jauh kepentingannya, apakah akan mengajukan tuntutan yang berlebihan atau keuntungan besar?

"Hal-hal semacam itu mulai menjadi masalah," lanjut Chong.

Berdasarkan “kinerja masa lalu,” ia mengatakan sepertinya China bisa membuat tuntutan yang “tidak proporsional”.

Ditanya apakah negara lain juga dapat menggunakan vaksin sebagai alat kebijakan luar negeri, Chong mengatakan itu mungkin.

Namun, tampaknya ada “lebih sedikit bukti” tentang hal itu.

Baca juga: China Akan Impor 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Asal Jerman, BioNTech

Akankah diplomasi vaksin berhasil?

Apakah China dapat memperoleh keuntungan politik dari vaksinnya tergantung pada keamanan dan keterjangkauan dari vaksin Covid-19 itu sendiri, kata para ahli.

“Jika versi China kurang efektif atau kurang aman, maka tentunya permintaan akan versi China akan berkurang. Semua ini pada akhirnya bergantung pada data," kata Chong.

Perusahaan farmasi di AS dan Eropa sebagian besar telah datang dengan hasil uji coba mereka, tetapi data dari China kurang tersedia.

China memiliki 5 kandidat vaksin Covid-19 yang dalam uji coba tahap akhir, dan persetujuan peraturan sedang diupayakan untuk setidaknya satu vaksin.

Namun, Page-Jarrett dari Economist Intelligence Unit (EIU) mengatakan ada alasan untuk mempercayai vaksin virus corona China.

“Jika kita mengambil asumsi bahwa mereka perlu memvaksinasi penduduknya sendiri sebelum orang lain, maka itu benar-benar tidak akan dilanjutkan dengan vaksin yang menurutnya tidak aman,” kata Page-Jarrett.

“Jika...memvaksinasi penduduknya sendiri dan ada beberapa efek samping negatif, maka itu akan berdampak negatif yang ekstrem bagi pemerintah," tambahnya.

Baca juga: Mesir Gratiskan Vaksin Sinopharm dari China untuk Warganya

Mardell dari Mercator Institute for China Studies menunjukkan bahwa vaksin virus corona dengan efikasi tinggi yang dikembangkan di Barat telah kelebihan permintaan dan “diambil oleh segelintir negara yang sangat kaya”.

Itu berarti ada ruang untuk vaksin virus corona China, terutama di negara berkembang yang tidak mampu membeli vaksin dengan harga mahal yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech atau Moderna.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com