Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UEA Daftarkan Vaksin Sinopharm China dengan Klaim Efektivitas 86 Persen

Kompas.com - 09/12/2020, 17:54 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

Sumber AFP

ABU DHABI, KOMPAS.com - Uni Emirat Arab (UEA) secara resmi mendaftarkan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh raksasa obat China Sinopharm, pada Rabu (9/12/2020).

Melansir AFP, vaksin buatan perusahaan asal ‘Negeri Panda’ itu dikatakan 86 persen efektif menurut analisis uji coba fase ketiga.

“Kementerian kesehatan telah mengumumkan pendaftaran resmi dari vaksin tersebut,” seperti diberitakan kantor berita negara WAM.

Namun pemberitaan itu tidak menjelaskan bagaimana vaksin itu akan digunakan kemudian.

Baca juga: Provinsi di China Mulai Dapat Vaksin Covid-19 pada Awal 2021

Vaksin tersebut telah menjalani uji coba fase ketiga di UEA sejak Juli. Penggunaan daruratnya sudah disetujui untuk petugas kesehatan pada bulan September.

"Pengumuman tersebut merupakan mosi percaya yang signifikan dari otoritas kesehatan UEA dalam keamanan dan kemanjuran vaksin ini," ungkap WAM.

Lebih lanjut, laporan tersebut menyatakan bahwa pejabat kesehatan UEA telah meninjau analisis sementara Sinopharm dari uji coba fase ketiga yang menunjukkan 86 persen efektif melawan virus corona.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Datang, Bagaimana Izin BPOM dan Kehalalan MUI?

Analisis tersebut juga menunjukkan vaksin memiliki tingkat serokonversi atau perkembangan antibodi sebanyak 99 persen dari antibodi penawar dan efektivitas 100 persen dalam mencegah kasus penyakit sedang dan parah.

"Selain itu, analisis tidak menunjukkan masalah keamanan yang serius."

China memiliki empat produk vaksin dalam tahap akhir pengembangan, tiga di antaranya termasuk Sinopharm. Vaksin ini menggunakan bentuk virus corona baru yang tidak aktif untuk meningkatkan kekebalan.

Itu artinya vaksin hanya perlu didinginkan dan dapat dengan mudah didistribusikan.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Buatan Australia Baru Bisa Diluncurkan 2021

Berbeda dengan jab yang dikembangkan oleh rival Pfizer dan BioNTech atau Moderna, yang telah melaporkan efektivitas masing-masing 95 persen dan 94 persen tetapi perlu diangkut pada suhu minus 70 hingga 20 derajat Celcius.

Namun, pembuat obat China itu belum merilis data apa pun tentang keamanan atau kemanjuran vaksin mereka.

Pembuat vaksin China itu memiliki reputasi beragam, setelah skandal besar di China yang melibatkan produk kedaluwarsa atau kualitas buruk.

Meski penanganan virus oleh pemerintah telah mendapat dukungan di China, pembeli luar negeri cenderung berhati-hati.

Baca juga: Vaksin Corona Pfizer Mulai Disuntikkan di Inggris, Nenek 90 Tahun Dapat Pertama

Pelopor vaksin China Sinovac dan Sinopharm telah melakukan pemesanan awal untuk total kurang dari 500 juta dosis pada pertengahan November.

Menurut data dari konsultan London Airfinity, sebagian besar dari negara-negara tersebut adalah negara yang telah berpartisipasi dalam uji coba.

Dua vaksin telah menjalani uji coba fase ketiga di UEA, proyek Sinopharm dan Sputnik-V Rusia, vaksin yang dinamai sesuai dengan satelit era Soviet.

Penguasa Dubai Syekh Mohammed bin Rashid Al Maktoum mengatakan pada November bahwa dia telah menerima vaksin virus corona eksperimental, bergabung dengan pejabat tinggi UEA lainnya untuk mengambil bagian dalam uji coba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com