Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawat Italia Dijuluki "Malaikat Maut" Dicurigai Suntik Mati 40 Pasiennya Sendiri

Kompas.com - 22/12/2020, 20:51 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

ROMA, KOMPAS.com - Seorang perawat Italia dicap sebagai "Malaikat Maut" telah dipenjara 30 tahun, ketika dia dikasuskan kembali dengan tuduhan membunuh 40 orang dengan suntikan mematikan.

Daniela Poggiali (48 tahun) dipenjara atas tindak kejahatan pembunuhan terhadap Massimo Montanari (95 tahun) pada 6 tahun lalu.

Dia telah keluar masuk pengadilan sejak pertama kali ditangkap pada Oktober 2014 di Lugo, Italia utara, seperti yang dilansir dari The Sun pada Selasa (22/12/2020).

Sebuah penyelidikan pembunuhan diluncurkan 6 tahun lalu, yang kemudian diikuti dengan tuduhan bahwa dia telah membunuh hingga 40 pasien, menurut laporan pada saat itu.

Pada 2015, Poggiali yang kejahatannya dalam "bermain sebagai Tuhan" telah didokumentasikan oleh Netflix, digambarkan oleh hakim sebagai "bahaya publik".

Ketika para penyelidik pertama kali menyelidiki kematian 93 pasien dalam perawatannya, mereka menduga bahwa dia telah memberikan sekitar 40 pasien kalium klorida secara intravena.

Kalium klorida adalah senyawa yang digunakan dalam suntikan mematikan di AS.

Baca juga: Pria Ini Dibebaskan dari Tuduhan Pembunuhan Hwaseong Korea Selatan Setelah 20 Tahun Dipenjara

Malaikat maut

Seorang perawat yang bekerja dengan Poggiali menggambarkannya sebagai "orang yang dingin, tapi selalu bersemangat untuk bekerja".

Poggiali digambarkan sebagai "pelawak bangsal".

Dia akan berpose dengan pasien yang sakit parah atau bahkan sudah meninggal, termasuk membungkuk di atas mayat sambil mengacungkan jempol.

Media Italia mencapnya sebagai "Malaikat Maut" setelah terungkap bahwa dia berpose selfie dengan pasiennya yang meninggal.

Pada 2015, dia mengatakan kepada surat kabar Corriere della Sera, "Saya salah dan saya menyadari itu.

Baca juga: Mantan Wali kota Negara Bagian Chihuahua Meksiko Ditangkap Terlibat Pembunuhan Jurnalis

Dia mencoba untuk membantah foto-fotonya dengan mengatakan pada 5 tahun yang lalu, "Itu bukan ideku, tapi kolegaku yang memotretnya."

"Juga, saya tidak pernah membayangkan foto-foto itu akan disebarkan," ucapnya.

"Itu adalah sesuatu yang pribadi antara aku dan dia. Bagaimanapun, itu adalah kesalah pahaman," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com