Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Operasional Vaksin Trump Akui Kesalahannya Soal Distribusi

Kompas.com - 20/12/2020, 07:02 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kepala Operasi Warp Speed--badan operasional vaksin yang didirikan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump--Jenderal Gustave Perna yang bertanggung jawab akan distribusi vaksin Covid-19 di AS mengakui adanya kesalahan dari rencana pengiriman.

Melansir BBC, Minggu (20/12/2020), Perna mengatakan bahwa dia gagal mengirim beberapa jumlah dosis vaksin awal yang sudah dijanjikan kepada negara bagian AS.

Lebih dari belasan negara bagian telah menyatakan kekhawatiran atas pemotongan jumlah vaksin yang diharapkan.

Seperti diketahui sebelumnya, vaksin Pfizer-BioNTech sedang diluncurkan setelah mendapat persetujuan FDA, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. 

Juga vaksin Moderna yang telah disetujui dan akan datang dalam beberapa waktu mendatang.

Baca juga: Pemerintah AS Jadikan Moderna sebagai Vaksin Covid-19 Kedua Setelah Pfizer

Permintaan maaf

Jenderal Perna mengatakan dia telah meminta maaf beberapa kali kepada para gubernur negara bagian selama wawancara kepada wartawan via telepon.

Dia mengatakan telah memberikan jumlah dosis berdasarkan apa yang dia yakini siap, dia menegaskan bahwa itu semata-mata kesalahan pribadinya.

"Sayalah yang menyetujui lembaran prakiraan cuaca. Saya juga yang menyetujui alokasi," ujar Jenderal Perna. Menurutnya, tidak ada masalah dalam proses distribusi, tidak ada masalah dengan Pfizer, tidak ada masalah dengan Moderna.

"Saya yang salah, saya sedang menyesuaikan dan sedang memperbaiki. Kami akan bergerak ke depan dari situ."

Menurut beberapa media AS yang dikutip BBC, beberapa negara bagian telah diberitahu bahwa dosis yang akan mereka dapatkan pekan depan akan lebih rendah.

Media The New York Times mencantumkan nama 14 negara bagian termasuk California, New Jersey dan Michigan.

Terlambatnya pasokan vaksin ke negara bagian menuai kritik dari beberapa gubernur seperti Gubernur Washington, Jay Inslee yang mengatakan bahwa keterlambatan itu bisa mengganggu dan membuat frustrasi.

Gubernur Michigan, Gretchen Whitmer juga mengatakan bahwa Gedung Putih telah "memperlambat proses".

Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Timbulkan 2 Kasus Alergi, BPOM AS Revisi Lembar Fakta

Atas kritik semua itu, Jenderal Perna mengatakan, "Terimalah permintaan maaf dari saya jika telah mengganggu pengambilan keputusan Anda."

Jenderal Perna mengatakan dia tidak tahu dengan kapan "tepatnya" seluruh vaksin yang tersedia bisa didistribusikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com