Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Setelah Kasus Covid-19 Pertama Muncul, Warga Wuhan Masih Dibayangi Stigma Negatif

Kompas.com - 18/12/2020, 13:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Setahun setelah pandemi global Covid-19 yang asal mulanya dipercaya berasal dari Wuhan, China, bayi Kankan akhirnya bisa bermain di luar rumah tanpa membuat orang tuanya khawatir.

Dia lahir 20 hari sebelum kasus pertama virus corona dilaporkan terjadi pada pertengahan Desember tahun lalu.

Sama seperti warga dunia lainnya, kehidupan Kankan terpengaruh karena pandemi Covid-19.

Kankan dilahirkan dengan masalah necrotising enterocolitis, penyakit yang menyerang bagian ususnya, dan dia dibawa untuk dirawat di Rumah Sakit Wuhan Central.

Rumah sakit tersebut juga adalah tempat pasien-pasien pertama Covid-19 yang terkena virus corona dari Pasar Besar Makanan Laut Huanan.

Baca juga: WHO Bakal Selidiki Asal Usul Virus Corona di Wuhan

Sebulan kemudian, Kankan boleh meninggalkan rumah sakit namun masalah yang dihadapi keluarganya lebih susah lagi. Pasalnya, seluruh Wuhan ditutup sehingga usaha merawatnya di rumah menjadi masalah.

Saat jutaan warga di Wuhan panik membeli berbagai kebutuhan untuk bertahan hidup hanya beberapa jam sebelum kota Wuhan memberlakukan lockdown, ayah Kankan, Long Kong menemukan supermarket sudah kosong ketika dia hendak membeli barang-barang untuk kebutuhan bayinya.

"Setiap hari ketika bangun, saya langsung berpikir kemana saya harus pergi dan bagaimana caranya bisa pergi," kata Kong kepada ABC.

Kong yang berusia 30-an tahun tersebut mengatakan dia tidak pernah lupa bagaimana ketika dia harus mencari susu bubuk khusus untuk bayinya, Kankan.

"Saya mencari bantuan lewat grup WeChat (medsos di China) di kawasan tetangga saya, dan kemudian ada beberapa organisasi yang membantu," ujar Kong.

Baca juga: Wuhan Temukan Dua Kemasan Makanan Beku Impor Positif Virus Corona

"Kami tidak tahu persis dari mana sumbangan berasal namun kami tentu sangat bersyukur," imbuh Kong.

Dalam gendongan ayahnya, Kankan memandang dunia luar dari jendela apartemen mereka dimana selama lebih dari 11 bulan Kankan tidak pernah keluar dari rumah sekalipun.

Bahkan setelah Wuhan dibuka kembali setelah 76 hari ditutup ketat, Kankan tidak bisa meninggalkan rumahnya karena takut terpapar virus corona.

Melihat kembali kehidupan selama setahun terakhir, Kong mengatakan bahwa dia seperti hidup di dua masa, dimana sekarang kehidupan sudah kembali "normal" lagi.

"Saya sekarang tidak khawatir lagi ketika kami diperintahkan untuk kembali ke kantor," tutur Kong yang bekerja sebagai insinyur telekomunikasi tersebut.

Baca juga: Ceritakan Realitas Kondisi Wuhan sejak Dilanda Pandemi Covid-19, Wanita Ini Dikritik Tidak Nasionalis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com