Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Misteri: Siapa Pencipta Puisi "Malam Sebelum Natal" yang Sesungguhnya?

Kompas.com - 17/12/2020, 21:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Siapa saja yang merayakan Natal, khususnya di Amerika, biasanya akrab dengan puisi yang berjudul "A Visit from St. Nicholas" atau juga dikenal dengan "Twas the Night Before Christmas".

Puisi itu sangat familiar di kalangan masyarakat New York, dan populer dengan judul "The Night Before Christmas" yang artinya, "Malam Sebelum Natal".

Puisi itu menjadi bagian abadi dalam tradisi Natal, menurut Britannica, karena popularitasnya yang luas, tentang Santo Nicholas sang pelindung Natal alias sosok legendaris Santa Claus.

Baca juga: Kisah Misteri: Hitler Gunakan Pasukan Manusia Serigala di Perang Dunia II

Puisi "A Visit from St. Nicholas" alias "The Night Before Christmas" mengisahkan sebuah keluarga yang tengah tidur di malam Natal.

Sang ayah terganggung oleh kebisingan yang dia dengar dari luar. Dan ketika dia melihat ke luar dari jendela, dia melihat Santo Nicholas di kereta luncur udara yang ditarik oleh 8 rusa.

Setelah mendaratkan kereta luncurnya di atap rumah, Santo Nicholas memasuki rumah melalui cerobong asap, membawa sekantong mainan.

Baca juga: Kisah Misteri: 6 Kasus Pembunuhan Misterius yang Belum Terpecahkan Sepanjang Masa

Sang ayah melihat tamunya itu mengisi kaos kaki yang digantung di dekat perapian dengan mainan sambil tertawa sendiri.

Sebelum sang "Santa" pergi terbang, dia mengucapkan "Selamat Natal untuk semua dan selamat malam!".

Lantas, apa yang menjadi misteri dari puisi itu?

Baca juga: Kisah Misteri: Mitos Pulau Paskah dan Batu Wajah Moai

Faktanya, puisi itu menyimpan misteri selama beberapa dekade. Penulis asli puisi itu tidak diketahui sosoknya, sampai pada tahun 1837 (sumber lain menyebut 1844), seseorang bernama Clement Clarke Moore mengeklaim dirinya sebagai penulis puisi tersebut.

Puisi "The Night Before Christmas" dikirim secara anonim ke Sentinel, sebuah surat kabar di Troy, New York, Amerika Serikat (AS) dan diterbitkan pada 23 Desember 1823.

Moore yang berprofesi sebagai seorang profesor mengeklaim bahwa puisi itu dikirim salah satu temannya ke Sentinel.

Baca juga: Kisah Misteri: Lady Dracula Elizabeth Bathory, Mandi Darah Gadis demi Awet Muda

Moore juga ragu memuji "karyanya sendiri" karena dia merasa malu dan menganggapnya tidak ilmiah.

Alasannya itu kemudian membuat beberapa sejarawan tidak yakin bahwa Moore adalah penulis asli puisi tersebut.

Seorang profesor bernama Donald Wayne Foster kemudian menggelontorkan bukti kuat pada tahun 2000 bahwa penulis sebenarnya dari puisi berjudul asli "A Visit from St. Nicholas" itu adalah Henry Livingston Jr yang wafat pada 1828.

Baca juga: Kisah Misteri: Anak yang Dikubur dengan Burung di Mulutnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com