Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selundupkan Muridnya dalam Tempat Sampah, Guru Ini Akui Punya Hubungan Spesial

Kompas.com - 10/12/2020, 08:06 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

UTAH, KOMPAS.com - Seorang guru di Utah mengaku memiliki hubungan tidak pantas dengan muridnya yang masih berusia 14 tahun, lapor New York Post, Rabu (9/12/2020).

Pria bernama Lucas Sloan Talley (38) itu mengaku punya kontak pribadi melalui pesan teks dan surel dengan beberapa murid perempuan yang masih di bawah umur, selama 12 tahun mengajarnya di South Hills Middle School di Riverton, menurut Deseret News.

Aksinya semakin meningkat saat sekolah ditutup akibat penguncian di tengah wabah virus corona. Meski begitu, dia mengaku sudah berusaha untuk tidak melakukan hal itu lagi.

Baca juga: Guru Malaysia Senang Akhirnya Bisa Buat Kelas di Zoom, tapi Muridnya Tak Ada yang Hadir

Lucas mengaku dalam hubungannya dengan seorang murid berusia 14 tahun, dia kerap menunjukkan betapa dia mencintai dan merindukan anak perempuan itu melalui surel, pesan teks dan pesan video.

Lucas mulai memperlakukan murid perempuannya itu secara spesial dan menghabiskan waktu berjam-jam di dalam rumah muridnya itu, ungkap laporan polisi. 

Pria yang sudah memiliki 4 anak itu lalu mengaku pernah memeluk dan menyentuh pada bagian tubuh tertentu muridnya itu secara tidak pantas.

Baca juga: Berhubungan Seks dengan Remaja 14 Tahun, Mantan Guru Ini Dipenjara 20 Tahun

Namun pada akhirnya murid perempuan itu merasa takut akan suatu perilaku seksual yang mungkin akan menimpanya dan merasa kurang nyaman.

"Ibu dari anak itu lalu menyuruh Lucas berhenti menghubungi putrinya," ungkap Deseret News.

Namun Lucas masih melakukan aksinya. Dia bahkan menyelundupkan murid itu ke sekolah mereka saat sekolah ditutup akibat lockdown.

Baca juga: Berkedok Memijat, Guru Kursus Diduga Lakukan Pelecehan Seksual ke 10 Muridnya

"Lucas menyuruh anak itu masuk ke tempat sampah Sterilite berwarna hitam dan kuning yang besar. Lucas menempatkan gadis kecil itu di sana dan mendorong gadis itu ke ruang kelasnya," ungkap pernyataan tertulis.

Pria itu memberi tahu polisi bahwa dia sempat menamai tempat sampah itu dengan nama gadis kecil itu, dan menaruh catatan di dalamnya bertuliskan, "Semoga kotakmu nyaman."

Orangtua si anak perempuan tidak mengerti kalau putri mereka telah dimasukkan ke dalam tempat sampah.

Baca juga: Guru TK Ini Punya Tato di Sekujur Tubuh, Orang Tua Murid Protes

Lucas mengundurkan diri dari sekolah sepekan sebelum ditangkap. Dia didakwa dengan 2 tuduhan penculikan pada Jumat lalu. Dia juga ditahan tanpa jaminan menurut catatan penjara.

"Lucas memberi tahu detektif bahwa dia telah meminta orangtua lain untuk menghubunginya dan menyuruhnya agar berhenti menghubungi anak-anak perempuan mereka," kata pernyataan tertulis itu.

Saat ini detektif kepolisian Salt Lake County di Utah masih menyelidiki kasus lain yang terkait dengan Lucas.

Baca juga: Sudah Meninggal Selama 4 Tahun, Guru di India Masih Terima Gaji

Menurut Juru bicara Jordan School District, Sandy Riesgraf membenarkan bahwa Lucas "tidak lagi dipekerjakan" oleh distrik tersebut tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com