Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhubungan Seks dengan Remaja 14 Tahun, Mantan Guru Ini Dipenjara 20 Tahun

Kompas.com - 25/11/2020, 17:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

AUSTIN, KOMPAS.com - Seorang mantan guru di Texas, AS, dipenjara 20 tahun setelah dia terbukti berhubungan seks dengan remaja berusia 14 tahun.

Leticia Lowery pekan lalu mengaku bersalah atas dakwaan serangan seksual level satu ke anak, dan menampilkan aksi seks level satu juga pada anak.

"Lowery memangsa kelompok masyarakat yang paling rentan, dan merusak anak-anak demi kepuasan pribadinya," kecam Asisten Jaksa Wilayah Montgomery County, Laura Bond.

Baca juga: Terekam Berhubungan Seks saat Jam Kerja, 2 Polisi Meksiko Ini Dipecat

Bond menyatakan bahwa hukuman 20 tahun yang diterima mantan guru berusia 40 tahun itu adalah sikap masyarakat dalam menentang pelaku kekerasan seksual pada anak.

Aksi Lowery mulai terkuak setelah ibu si remaja 14 tahun itu menemukan pesan teks, di mana isinya berisi "hal berbau seksual".

Saat dikonfrontasi, anak itu mengakui bahwa dia sudah berhubungan seks dengan si mantan pendidik di rumahnya pada November 2019.

Dalam kejadian lain, Lowery disebut memerintahkan pacar si remaja yang berumur 13 tahun melakukan aksi tak senonoh, sementara dia menontonnya.

Perempuan yang bekerja sebagai guru dan pendidik privat selama beberapa tahun di Montgomery County dibekuk pada 6 November 2019.

Saat ditangkap, Lowery diketahui baru membayar jaminan dari Harris County karena membujuk anak laki-laki 15 tahun untuk berhubungan seks.

Jaksa Penuntut Montgomery County dikutip New York Post Senin (23/11/2020) berujar, Lowery ditahan hingga hari dia menerima vonis.

Bond menuturkan, Lowery meminta agar remaja yang sudah dia serang untuk tidak bersaksi di pengadilan sebagai bagian dari pengakuan bersalah.

Si asisten jaksa mengatakan, dampak yang ditimbulkan dari pelaku kekerasan seksual terhadap anak begitu besar, meski dilakukan dari perempuan ke laki-laki.

"Saya sering mendengar jika pelakunya adalah perempuan, publik akan meminimalisasinya. Tapi dampaknya akan terasa sampai kapan pun," ujar dia.

Baca juga: Pegawainya Buat 450 Konten dan Video Seks Anak, Kepala Bapelkes Batam: Ini Pukulan Berat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com