Namun, proses tersebut dibayangi oleh gelombang kekerasan dalam beberapa pekan terakhir, dengan Taliban melancarkan serangan hampir setiap hari terhadap pasukan pemerintah.
"Taliban ingin mendapatkan keuntungan maksimal di meja perundingan dan saya pikir mereka mungkin menguji pasukan keamanan Afghanistan. Mungkin juga tentang seberapa jauh mereka akan melangkah sebelum sekutu kami datang untuk mendukung kami," kata Mohib.
Baca juga: Buntut Penyelidikan Pembunuhan di Afghanistan, 13 Tentara Australia Dipecat
Presiden Donald Trump telah memerintahkan kehadiran pasukan AS di Afghanistan untuk dipangkas dari 4.500 menjadi 2.500 pada pertengahan Januari, sebuah langkah yang menurut Mohib akan membuat militer Afghanistan di bawah tekanan.
"Ini akan membebani kemampuan kami dan tentu saja akan mempengaruhi fasilitas pelatihan dan pemeliharaan yang sedang dibangun," katanya
Sehingga, memberikan tekanan kemungkinan besar mempercepat rencana untuk membuat angkatan udara mandiri.
"Kami masih mengandalkan kekuatan udara AS untuk banyak konflik dan kami membutuhkannya untuk mempertahankan keunggulan kami atas Taliban sampai kemampuan kami sendiri dibangun," ujarnya.
Baca juga: Muncul Laporan Kejahatan Perang di Afghanistan, Australia Bekukan 13 Tentara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.