Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Rusia Dituduh Berkhianat, Bocorkan Data Pesawat Hipersonik

Kompas.com - 05/12/2020, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber TASS

MOSKWA, KOMPAS.com – Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mencurigai bahwa ilmuwan Rusia yang berspesialisasi dalam pesawat hipersonik, Anatoly Gubanov, menyerahkan data rahasia pengembangan pesawat hipersonik.

Hal itu disampaikan oleh seorang sumber dari aparat penegak hukum kepada media Rusia, TASS.

Gubanov sebelumnya telah ditahan atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi sebagaimana dilansir dari TASS, Jumat (4/12/2020).

Baca juga: Dituduh Berkhianat, Rusia Buru Ilmuwan Spesialis Pesawat Hipersonik

"Menurut penyelidikan, Gubanov menyerahkan data rahasia perkembangan penerbangan (pesawat hipersonik) ke luar negeri," kata sumber itu.

Kendati demikian, sumber tersebut tidak merinci kasus pidana yang menjera Gubanov atau menyebutkan negara asing yang terlibat.

Sumber tersebut mengatakan bahwa dia tidak memberikan rincian karena materi kasus tersebut sangat rahasia.

Baca juga: Iran Identifikasi Pembunuh Ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh

Menurut seorang sumber lain dari FSB, Gubanov melakukan penelitian di bidang kecepatan hipersonik dan unit tenaga pesawat berkecepatan tinggi.

Sebelumnya dikabarkan, Gubanov adalah salah satu tenaga pengajar di Moscow Institute of Physics and Technology (MIPT).

Sebelumnya, Rektor MIPT Nikolai Kudryavtsev mengatakan kepada TASS bahwa perguruan tinggi tersebut bukanlah tempat kerja utama Gubanov.

Baca juga: Google Map Alam Semesta, Ilmuwan Gunakan Teleskop Ini Petakan Jutaan Galaksi

Sementara itu, situs MIPT menyebut Gubanov sebagai salah satu dosennya.

Kudryavtsev lantas berasumsi bahwa tempat kerja utama Gubanov adalah Central Aerohydrodynamic Institute (TsAGI).

Pada Kamis (3/12/2020), Pengadilan Distrik Lefortovo Moskow memutuskan untuk menangkap Gubanov hingga 2 Februari 2021 karena diduga melakukan pengkhianatan tingkat tinggi.

Baca juga: Usai Ilmuwan Nuklir Top Terbunuh, Kini Komandan Senior Garda Revolusi Iran Tewas Diserang Pesawat Nirawak

Jika terbukti bersalah, Gubanov dapat menghadapi hukuman 20 tahun penjara.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Gubanov dikabarkan ikut ambil bagian dalam konferensi dan proyek internasional mengenai pesawat hipersonik bertenaga hidrogen.

Di acara itulah Gubanov dituduh memberikan data rahasia sehingga dianggap telah berkhianat.

Baca juga: Ilmuwan Nuklir Iran Ditembak Mati dengan Senapan yang Dikendalikan Satelit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com