Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Era Film 'Blockbuster' Hollywood Berakhir di Pandemi Covid-19?

Kompas.com - 30/11/2020, 10:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Selama 2020, film yang diproduksi dengan anggaran miliaran dollar Amerika Serikat dan dibintangi aktor-aktris papan atas ditumbangkan pandemi Covid-19.

Kegagalan selama pandemi itu lebih nyata ketimbang kisah kekalahan di tangan penjahat paling hebat yang pernah tampil di layar lebar.

Sepanjang tahun ini, sebagian besar film blockbuster, atau yang diproduksi dengan ongkos lebih dari Rp 1,5 triliun, ditunda.

Baca juga: Identitas ‘Ratu Penipu Hollywood’ yang diselidiki FBI ‘Terbongkar’, Diduga WNI yang Tinggal di Inggris

Film James Bond, No Time To Die, ditunda dua kali. Film laga Mulan yang diproduksi Disney akhirnya dirilis di layanan streaming film.

Sementara itu, nasib film Top Gun: Maverick belum jelas.

Bahkan jadwal tayang film buatan Marvel, Black Widow, yang digadang-gadang akan menjadi pelengkap liburan musim panas, diundur tanpa batas waktu. Studio film itu menunggu segala sesuatu kembali ke kondisi normal.

Menurut Finn Halligan, kepala kritikus film di majalah Screen International, walau para pahlawan di layar lebar saat ini "tidak bisa menyelamatkan dunia", mereka masih bisa memberi kesempatan publik untuk menatap layar lebar.

"Kita seperti sedang menghadapi adu melotot," kata Halligan tentang perselisihan antara studio film dan bioskop. "Seseorang harus berkedip."

Tanda kecil pergerakan mata muncul saat baru-baru ini film Wonder Woman 1984 diberitakan akan dirilis secara bersamaan di jaringan bioskop AS dan secara online, pada hari Natal mendatang.

Baca juga: Wonder Woman 1984 Pastikan Dirilis di Bioskop Indonesia 16 Desember

Penundaan perilisan film beranggaran besar seperti No Time To Die berdampak besar pada keuangan banyak perusahaan bioskop.UNIVERSAL via BBC INDONESIA Penundaan perilisan film beranggaran besar seperti No Time To Die berdampak besar pada keuangan banyak perusahaan bioskop.
Film yang menampilkan aktris Gal Gadot sebagai pahlawan super di era 1980-an ini menghabiskan anggaran sebesar 200 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,8 triliun.

Awalnya film ini dijadwalkan untuk pertama kali ditayangkan Juni lalu. Namun hingga kini agenda perilisannya telah ditunda dua kali.

"Studio tidak ingin mengorbankan film bernilai miliaran dolar selama pandemi," kata Halligan. "Film-film semacam itu adalah komoditas yang terlalu berharga."

Akan tetapi semakin lama bioskop tutup, pengambilan keputusan di berbagai studio film semakin rumit.

Menurut media daring The Hollywood Reporter, film No Time To Die membebani studio film MGM dengan bunga utang sebesar Rp 14 miliar setiap bulan.

Utang itu, yang awalnya dipinjam untuk membuat film tersebut, tidak dapat dikembalikan hingga agen 007 muncul di layar lebar.

Baca juga: Begini Cara Hargobind Punjabi, Ratu Penipu Hollywood asal Indonesia, Kelabui Korbannya

Titik krisis

Tahun 2019, sembilan film menghasilkan keuntungan lebih dari 1 miliar dollar AS (Rp 14 triliun) sehingga masuk kategori box office, antara lain The Lion King, Joker, Avengers: Endgame, dan Captain Marvel.

Pada musim panas 2020, film berjudul Tenet yang disutradarai Christopher Nolan adalah satu-satunya film berbiaya superbesar yang dirilis di bioskop.

Dengan anggaran 205 juta dollar AS (Rp 2,8 triliun), film ini meraup profit sekitar 350 juta dollar AS (Rp4,9 triliun).

"Keuntungan yang dicatatkan film Tenet membuat banyak studio film cemas, meski menurut saya keuntungan sebesar itu tidak terlalu buruk dalam situasi pandemi ini," kata Halligan.

"Pihak studio masih berharap mereka bisa mendapatkan profit, tapi titik krisisnya bukan tentang film blockbuster pada masa depan, tapi eksistensi bioskop itu sendiri.

"Akankah penonton merasa aman untuk kembali menonton film terbaru Marvel di bioskop, atau mereka menunggu di platform Disney+? Dan berapa lama bioskop bisa bertahan dalam situasi ini?" ujar Halligan.

Baca juga: Empat Bioskop di Semarang Mulai Beroperasi dengan Protokol Kesehatan Ketat

Sambutan penggemar film terhadap Tenet di atas ekspektasi sejumlah pakar industri perfilman, mengingat waktu peluncurannya di tengah pandemi. Namun Tenet gagal menyamai rekor box office tahun 2019.WARNER BROS via BBC INDONESIA Sambutan penggemar film terhadap Tenet di atas ekspektasi sejumlah pakar industri perfilman, mengingat waktu peluncurannya di tengah pandemi. Namun Tenet gagal menyamai rekor box office tahun 2019.
Bagaimanapun, aktivitas menonton film di bioskop tampaknya akan kembali bergulir di negara-negara di Asia. Film Wonder Woman 1984 akan dirilis di bioskop secara penuh di China, satu pekan sebelum film itu dirilis di AS.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com