ALTAI, KOMPAS.com - Pasien virus corona di bagian barat daya Siberia, ditempatkan di sebuah bangsal bobrok yang dindingnya tampak rusak dan secara keseluruhan dinilai tidak layak untuk tempat perawatan, lapor Moscow Times, Rabu (25/11/2020).
Lihat postingan ini di Instagram
Pasien Covid-19 dirawat di bangsal rumah sakit yang bobrok dengan dinding retak dan cat mengelupas dikarenakan rumah sakit kekurangan tempat tidur menurut pejabat kesehatan daerah dikutip Moscow Times.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Asal Rusia Sputnik V Efektif 95 Persen, Ini Kisaran Harganya
Otoritas kesehatan wilayah Altai mengungkapkan bahwa Rumah Sakit Kota nomor 3 di Barnaul terpaksa membuka kembali bangsal yang sebelumnya ditutup karena kebutuhan mendesak.
"Bangsal rumah sakit tidak akan digunakan lagi," lapor kantor berita TASS yang dikelola pemerintah mengutip pernyataan kementerian kesehatan daerah yang mengacu pada bangsal yang bobrok itu.
"Itu akan menjadi yang pertama dihilangkan dari daftar rumah sakit Covid-19 segera setelah situasi epidemiologis membaik," tambah kementerian yang berjanji untuk menutup bangsal yang bobrok segera setelah pasien terakhir dipulangkan.
Baca juga: Kabar Mayat Menumpuk di RS Daerah, Pasien Covid-19 di Moskwa Mengaku Lebih Beruntung
Kementerian kesehatan wilayah Altai telah menahan perawatan pasien non-Covid selama pandemi virus corona karena peningkatan kasus infeksi sejak akhir Oktober.
Pada Kamis kemarin, wilayah dengan populasi 2,3 juta orang itu mengonfirmasi lebih dari 25.000 kasus infeksi virus corona dan lebih dari 1.000 angka kematian akibat virus.
Gelombang kedua wabah virus corona Rusia telah bergeser dari ibu kota Moskwa ke daerah-daerah terpencil yang sistem perawatan kesehatannya tak punya fasilitas lengkap untuk menangani tekanan yang dibebankan kepada mereka.
Baca juga: Pekerja Medis Rusia Perlihatkan Jenazah Korban Covid-19 Bertumpuk
Kementerian kesehatan wilayah Altai memperkirakan bahwa hanya sekitar 600 dari 6.000 tempat tidur rumah sakit saat ini yang masih tersedia.
"Jumlah panggilan ambulans dan kunjungan pasien ke klinik menunjukkan bahwa situasi telah stabil," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan pada Rabu.
Meskipun demikian, pihak berwenang masih melarang pertemuan di hari libur massal di seluruh wilayah antara 15 Desember hingga 15 Januari 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.