"Dalam skema penipuan transnasional yang masih berlangsung dengan sasaran warga AS, para korban dikontak dengan teks, email atau telepon dengan tawaran pekerjaan mewah dalam industri hiburan; para korban sampai saat ini termasuk penulis, artis pengganti, artis rias, jasa keamanan dan fotografer," tulis FBI.
"Para korban diberitahu bahwa pekerjaan mensyaratkan mereka untuk ke Indonesia, biasanya ke Jakarta untuk apa yang disebut mencoba jasa mereka. Begitu tiba di Indonesia, mereka ditemui seorang supir dan dipaksa memberikan uang dolar Amerika untuk jasa supir."
"Para korban diminta untuk terus membayar jasa lain dan biaya lain sampai perjalanan selesai atau mereka sadar mereka telah ditiupu. Para korban tidak mendapat penggantian biaya perjalanan atau biaya lain saat di Indonesia," tambah FBI lagi.
"Untuk informasi, ini adalah penipuan yang masih berlangsung, dan mereka yang berencana untuk ke Indonesia untuk peluang kerja dalam industri hiburan harus melakukan riset tambahan dan berhati-hati," kata Biro Penyelidik Federal.
FBI - menurut Vanity Fair - tengah bekerja sama dengan kepolisian Inggris, Scotland Yard, untuk mengungkap lebih lanjut tentang penipuan terkait pria yang diduga tinggal di Inggris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.