Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Disetujui, Jerman akan Memulai Vaksinasi pada Desember

Kompas.com - 24/11/2020, 14:07 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan kepada Redaktions Netzwerk Deutschland pada Senin (23/11/2020) bahwa pihaknya telah meminta 16 negara bagian di negara itu untuk mendirikan pusat imunisasi virus corona pada pertengahan Desember, dengan asumsi otoritas Eropa menyetujui vaksin pertama.

“Saya lebih memilih kita punya pusat imunisasi siap pakai yang tidak aktif selama beberapa hari daripada punya vaksin berlisensi tapi tidak dapat digunakan,” kata Spahn.

Dia juga menegaskan kembali bahwa warga yang rentan seperti lansia akan diberikan vaksin terlebih dahulu.

Jerman telah mendapatkan lebih dari 300 juta dosis vaksin virus corona melalui Komisi Eropa di bawah kontrak dan opsi bilateral, demikian perkiraan Spahn.

“Bahkan dengan dua dosis per imunisasi (tiap individu) kita akan memiliki cukup vaksin untuk populasi kita sendiri (Jerman) bahkan dapat berbagi dengan negara lain,” ujar Spahn.

Lalu bagaimana dengan perkembangan terkait vaksin dan pandemi di seluruh dunia? Berikut beberapa ringkasannya.

Baca juga: Vaksin Corona Akan Gratis di Arab Saudi, yang Negatif Covid-19 Jadi Prioritas


Negara-negara berkembang

Sekitar 2 miliar dosis yang ditujukan untuk negara-negara miskin seperti Yaman, Burundi, dan Afghanistan akan dikirim dan diterbangkan tahun depan, demikian diumumkan oleh Badan PBB untuk anak-anak, UNICEF, pada Senin.

Divisi Pasokan UNICEF mengatakan bahwa operasi raksasa mereka merupakan bagian dari rencana alokasi COVAX global dengan Organisasi Kesehatan Dunia PBB. Operasi ini akan melibatkan sekitar 350 maskapai penerbangan dan perusahaan pengangkutan.

Sementara itu, para pemimpin ekonomi dunia G20 pada akhir pekan lalu telah berjanji untuk memastikan distribusi vaksin yang adil.

Baca juga: Kabar Baik, Kandidat Vaksin Corona AstraZeneca Dilaporkan 90 Persen Efektif

Eropa

Di Jerman, para perdana menteri negara bagian tengah menyiapkan proposal strategi penanggulangan wabah corona baru untuk bulan Desember mendatang.

Banyak diantara mereka yang mendukung diperpanjangnya lockdown parsial, demikian menurut dua perdana menteri negara bagian. Alasannya, karena pembatasan yang saat ini diberlakukan belum berhasil menurunkan kasus infeksi.

Ke-16 perdana menteri negara bagian di Jerman dijadwalkan akan bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel pada Rabu (25/11/2020) untuk membahas kemungkinkan perpanjangan lockdown.

Sementara itu, perusahaan biofarmasi Swedia-Inggris AstraZeneca, bersama dengan Universitas Oxford, telah mengumumkan bahwa vaksin yang mereka kembangkan manjur 75 persen, demikian menurut data yang dirilis pada Senin.

Di Inggris, instruksi untuk tinggal di rumah akan dicabut ketika lockdown nasional berakhir pada 2 Desember mendatang, demikian disampaikan Perdana Mnteri Inggris Boris Johnson.

Baca juga: AS Bakal Gelar Pemberian Vaksin Covid-19 pada Awal Desember

Pusat kebugaran, bisnis retail non-esensial, dan bisnis perawatan pribadi juga akan diizinkan untuk dibuka kembali.

Lockdown nasional akan diganti dengan tindakan regional yang memberlakukan sistem pembatasan tiga tingkat berdasarkan skala wabah virus corona di berbagai daerah.

Di Italia, jumlah kematian akibat virus corona tembus sebanyak 50.000 orang setelah Kementerian Kesehatan Italia melaporkan 630 kematian baru.

Italia adalah negara dengan wabah besar pertama di Eropa dan telah mencatat lebih dari 1,4 juta kasus sejak pandemi bermula.

Baca juga: Studi Sebut Vaksin Covid-19 Buatan China Hasilkan Respons Imun yang Cepat

Timur tengah

Sistem kesehatan di jalur Gaza dipastikan hampir kewalahan menghadapi infeksi Covid-19, kata penasihat kesehatan masyarakat memperingatkan.

Sejak Agustus, tercatat sebanyak 14.000 kasus virus corona dan 65 kematian. Dan, sekitar 75 atau 100 ventilator yang tersedia sekarang sudah dipakai, kata petugas kesehatan Abdelraouf Elmanama.

“Dalam 10 hari sistem kesehatan tidak akan mampu menyerap kenaikan seperti itu,” kata Elmanama.

Penguasa Gaza sejauh ini telah memberlakukan satu lockdown di tengah blokade yang disebut Israel bertujuan untuk memblokir kedatangan senjata.

Baca juga: Soal Keabsahan Data Vaksin Corona Pfizer dan Moderna, Begini Kata Fauci...

Asia Pasifik

Dua negara bagian terpadat di Australia, yaitu New South Wales dan Victoria, telah membuka kembali perbatasan internal mereka setelah menyatakan diri mereka bebas karantina.

Perbatasan ini sebelumnya telah ditutup selama 138 hari untuk menahan laju penyebaran virus corona.

Sementara, Arab Saudi berencana memberikan vaksin Covid-19 secara gratis kepada semua orang yang tinggal di kerajaan tersebut.

Pihak kementerian negara itu berharap memiliki cukup vaksin untuk diberikan kepada 70 persen populasi pada akhir 2021 mendatang.

Baca juga: Siapakah yang Bakal Terima Vaksin Covid-19 Pertama Kali di AS?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com