Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Penderita Covid-19 Buta dan Lumpuh setelah Digigit Ular Kobra Hitam

Kompas.com - 21/11/2020, 17:01 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Seorang ayah berkebangsaan Inggris menjadi buta dan lumpuh di sebuah rumah sakit di India setelah digigit ular, saat berjuang melawan serangan kedua virus corona.

Ian Jones adalah mantan pekerja kesehatan yang tinggal di Isle of Wight, Inggris, bersama keluarganya. Saat ini, dia dalam perawatan intensif dan jauh dari keluarga, setelah mendatkan gigitan ular kobra hitam di sebuah desa di barat laut India.

Ia telah berada di India selama berbulan-bulan, untuk menjalankan sebuah perusahaan Sabirian, sebuah perusahaan sosial yang didukung oleh badan amal yang bertujuan membantu orang keluar dari kemiskinan.

Keluarganya terkejut atas apa yang terjadi kepada Jones di Jodhpur, Rajasthan, India.

Baca juga: Kisah Misteri: Benarkah Cleopatra Bunuh Diri dengan Ular?

Namun, mereka berusaha berkuat hati dengan menggambarkan bahwa Jones sebagai seorang "pejuang". Mereka berharap kebutaan dan kelumpuhan itu hanya sementara, seperti yang diloansir dari Daily Mail pada Kamis (19/11/2020). 

Putra Jones, Seb, mengatakan bahwa ayahnya telah menderita malaria, demam berdarah, dan Covid-19, sebelum ia mendapatkan gigitan ular kobra.

Dia berkata, "Dia (Jones) tidak dapat melakukan perjalanan pulang karena pandemi dan sebagai sebuah keluarga kami memahami keinginannya untuk terus mendukung banyak orang yang bergantung padanya."

"Kami secara alamiah khawatir tentang dia dan kemudian ketika kami mendengar dia juga mendapat gigitan ular yang biasanya fatal, di atas semua yang telah dia lalui, jujur kami sangat terkejut," ungkap Seb.

Baca juga: Ular Berkepala 2 Ganggu Permainan Kartu Keluarga di AS

"Itu benar-benar menyedihkan. Dia stabil saat ini, meskipun dia mengalami kelumpuhan di kaki dan kebutaan, yang kami harap hanya sementara, tetapi jelas dia harus tetap di rumah sakit di luar sana untuk beberapa waktu untuk kembali ke rumah," ujarnya.

Keluarga Jones kemudian mengatakan bahwa mereka sangat berterima kasih kepada rekan-rekannya di sana, yang telah berbaik hari dan mendukungnya pada saat dibutuhkan, seperti yang dia lakukan juga untuk mereka.

Tindakan Community Action Isle of Wight, yang memiliki Sabirian, telah menyiapkan halaman GoFundMe untuk mengumpulkan dana guna menutupi biaya medis Jones.

Baca juga: Pria Ini Lilitkan Ular di Wajah sebagai Masker saat Naik Bus

Berharap dia pada akhirnya dapat melakukan perawatan jalan di rumah.

Sabirian membantu sekitar 70 pengrajin India berusia antara 18-87 dengan memberikan pelatihan untuk mengimpor dan menjual kerajinan serta furnitur mereka di Inggris, dengan cara yang berkelanjutan dan etis.

Mike Bulpitt, dari Community Action Isle of Wight, mengatakan, "Ian telah mempertaruhkan banyak hal untuk terus mendukung orang-orang di India tempat dia bekerja, hidup dalam kondisi sulit dan jauh dari keluarga serta teman-temannya hampir sepanjang tahun."

Baca juga: Sebuah Bar di Roma Beri Larangan untuk Tidak Bicarakan Virus Corona

"Dia sekarang menghadapi jalan panjang menuju pemulihan dan kami memohon dukungan penggalangan dana yang dapat membantu kami memenuhi biaya medisnya, sampai dia akhirnya bisa dibawa pulang," ujarnya.

"Kami berharap dia segera bisa kembali ke pekerjaan yang dia cintai dan mendukung mereka yang membutuhkannya," tambahnya.

"Tetapi, saat ini dia membutuhkan semua bantuan kami untuk melewati pertempuran ini agar dapat bertahan hidup," tandasnya.

Baca juga: Seorang Dokter di Jerman Dituduh Bunuh Pasien Virus Corona Tingkat Akut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com