Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid di Australia Buka Lagi Setelah 8 Bulan Tutup karena Covid-19

Kompas.com - 14/11/2020, 21:13 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

Dalam email tersebut disebutkan setiap jemaah harus membawa sajadah sendiri, sudah berwudhu dari rumah, dan tetap menggunakan masker.

Setibanya di masjid, hanya mereka yang sudah terdaftar yang boleh masuk dan menjaga jarak sekitar dua meter antara satu sama lain.

Khutbah dan shalat Jumat berjalan seperti biasanya, yakni selama 30 menit. Setelah selesai, para jemaah diminta untuk segera meninggalkan lokasi.

Shalat masjid di Masjid Albania digelar dua sesi, yakni pada pukul 1:30 dan 2:30 siang waktu setempat.

Kepada ABC Indonesia, Masjid Albania mengatakan shalat 5 waktu dengan batasan maksimal 20 orang juga telah diberlakukan, namun tidak perlu melakukan pendaftaran terlebih dahulu.

Sementara itu di Masjid Preston, yang pernah masuk dalam daftar "hostpot" penularan virus corona pada Juni lalu, shalat Jumat digelar sebanyak 3 kali, pada pukul 1:00, 1:40, dan 2:20 siang.

Mendaftar terlebih dahulu tidak diperlukan, tapi dalam pernyataannya, Masjid Preston mengatakan prioritas utama diberikan kepada mereka yang telah lanjut usia atau memiliki kebutuhan khusus, seperti warga difabel.

Baca juga: Setelah 14 Tahun Ibu Kota Yunani Miliki Masjid Pertama

Masih ibadah menggunakan rekaman

Kepada ABC Indonesia, Gereja Indonesian Christian Church (ICC) di Melbourne mengatakan belum melaksanakan ibadah dan persekutuan doa tatap muka untuk pekan ini.

"Kita masih pre-recorded (menggunakan rekaman) seperti ibadah kita sejak lockdown pertama dan kedua," kata Christian Tirtha, pendeta gereja ICC yang berdiri sejak 2005.

Menurut Christian, masih ada beberapa hal yang harus dikerjakan untuk bisa menerima jemaat dalam ibadah tatap muka seperti sebelum pandemi.

"Sambungan internet kami sudah ada, tapi itu hanya one puzzle among many, artinya ada beberapa hal seperti sound, belum lagi aturan duduknya, semuanya itu perlu dipertimbangkan," ucapnya.

Menurut Christian, "cukup banyaknya proses baru" yang harus diperhatikan petugas untuk menjalankan ibadah tatap muka menjadi salah satu pertimbangan ICC.

Namun, pihak gereja berharap dan berencana untuk membuka kembali pintu gereja mereka "menjelang akhir tahun 2020".

Baca juga: 5 Fakta Pemusnahan 17 Juta Cerpelai di Denmark, karena Mutasi Virus Corona

Berharap dapat melakukan ibadah Natal tatap muka

ICC sudah melakukan ibadah online sejak awal tahun ini dan menurut Christian, cara tersebut membawa tantangan tersendiri.

"Saya pikir kebanyakan dari komunitas gereja merasakan, walaupun kita bersyukur dengan teknologi Zoom yang di satu sisi lebih mudah...tapi juga sangat terbatas," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com