"Berarti mungkin mereka nggak pakai masker, karena kalau pakai masker, virus nggak semudah itu untuk jatuh ke permukaan," jelasnya kepada Hellena Souisa.
Baca juga: Kepala Staf Trump Positif Virus Corona
Sementara dari sisi China, Ines mengatakan, tes yang dilakukan pihak China dengan cara swab pada permukaan kemasan untuk mengidentifikasi adanya DNA virus, mungkin saja ditemukan adanya sisa virus karena tes tersebut sangat sensitif.
"Tapi belum berarti virus itu masih bisa menular. Jadi kita harus membedakan [deteksi] adanya sisa-sisa virus, dengan apakah (sisa) virus tersebut bisa benar-benar menginfeksi orang."
"Saya belum pernah melihat laporan di mana mereka misalnya dari swab itu kemudian mereka kultur, terus mereka bisa membuktikan masih ada virus yang mampu menginfeksi dalam skenario lab," tutur Ines.
Yugi mengatakan Kadin terus memastikan agar protokol kesehatan dilakukan dengan benar, karena jika tidak akan sama seperti "bunuh diri" bagi produk yang dieskpor ke luar negeri.
"Setiap kita mau ekspor ke luar negeri, semua negara minta sertifikat kesehatan dan syarat-syaratnya (untuk dipenuhi) dan di dalam negeri pun sudah minta sertifikasi sebelum bisa keluar."
"Kalau tidak dilakukan maka kita tidak bisa jual produknya dan pelaku usaha yang dirugikan, jadi mereka akan bunuh diri kalau tidak mengikuti sertifikat yang disyaratkan penerima barang ekspor dari kita," tambahnya.
Baca juga: Pembunuh 3 Orang di Gereja Perancis Positif Virus Corona
Dari pengamatan Kadin, Yugi mengatakan ekspor ikan dan udang beku ke China jumlahnya cukup signifikan bagi neraca ekspor hasil laut dari Indonesia.
"Permintaan ke China selalu tinggi, walau posisi ekspor sekarang lebih banyak ke Amerika Serikat yang tertinggi sekitar 40 persen, baru China sekitar 20-an persen," ujar Yugi.
"Sekarang karena Covid-19 secara rata-rata ekspor ikan dan udang beku dari Indonesia ke China berkurang," jelasnya.
Marzuki dari PT Anugrah Laut Indonesia juga mengatakan pandemi permintaan ikan beku dari China telah turun drastis.
"Permintaan dari China sendiri sudah turun sampai 80 persen sejak beberapa bulan (karena) Covid-19."
Selain Indonesia, perusahaan dari Brasil, Ekuador, dan Rusia juga menghadapi penangguhan satu minggu pada sebulan terakhir setelah produk mereka dinyatakan positif terpapar virus corona.
Baca juga: 3 Terdakwa Aksi Teror 2015 Positif Corona, Sidang Charlie Hebdo Ditunda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.