Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poin-poin Utama Kesepakatan Gencatan Senjata Armenia-Azerbaijan

Kompas.com - 10/11/2020, 20:37 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Armenia dan Azerbaijan pada Selasa (10/11/2020), menyetujui kesepakatan damai yang ditengahi Rusia untuk mengakhiri pertempuran sengit berminggu-minggu lamanya.

Mereka menemukan solusi jangka panjang untuk perselisihan di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (10/11/2020). 

Berikut adalah poin-poin utama dari kesepakatan tersebut, yang terjadi setelah Azerbaijan berhasil merebut kembali wilayah signifikan yang telah hilang dari separatis Armenia dalam perang 1990-an di wilayah tersebut.

Kesepakatan itu ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan.

Baca juga: Menang Perang di Nagorno-Karabakh, Begini Taktik Azerbaijan Lawan Armenia

Gencatan senjata

Gencatan senjata dan penghentian semua permusuhan telah disetujui mulai tengah malam waktu Moskwa (21.00 GMT) pada Selasa.

Kedua belah pihak akan mempertahankan posisi di wilayah yang mereka pegang saat ini, keuntungan signifikan bagi Azerbaijan setelah merebut kembali sekitar 15 hingga 20 persen wilayah yang hilang termasuk kota utama, Shusha.

Baca juga: Rusia Kerahkan Pasukan Penjaga Perdamaian di Nagorno-Karabakh untuk Hentikan Perang Armenia-Azebaijan

Penjaga Perdamaian

Pasukan Rusia yang terdiri dari 1.960 personel militer dengan senjata kecil, 90 pengangkut personel lapis baja, 380 unit mobil, serta peralatan khusus akan dikerahkan ke wilayah Nagorno-Karabakh.

Tugasnya untuk bertindak sebagai penjaga perdamaian di sepanjang garis depan dan mengamankan koridor Lachin yang menghubungkan wilayah tersebut ke wilayah Armenia.

Misi penjaga perdamaian akan berlangsung selama 5 tahun dan secara otomatis dapat diperpanjang untuk periode 5 tahun selama tidak ada pihak yang menarik diri dari kesepakatan tersebut.

Baca juga: PM Armenia Umumkan Gencatan Senjata Menyakitkan dengan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

Pengembalian wilayah

Armenia akan mengembalikan kendali ke Azerbaijan di distrik Aghdam pada 20 November, distrik Kalbajar pada 15 November, dan distrik Lachin pada 1 Desember.

Koridor Lachin selebar 5 kilometer akan menghubungkan Nagorno-Karabakh dengan Armenia, melewati rute sebelumnya melalui Shusha.

Pertukaran tahanan, pengungsi kembali

Para pelarian dan pengungsi akan kembali ke wilayah dan distrik yang berdekatan, yang sebelumnya berada di bawah kendali Armenia.

Kedua belah pihak juga akan bertukar tawanan perang dan orang yang ditahan lainnya, serta jenazah.

Baca juga: Azerbaijan Klaim Rebut Shusha, Kota Penting di Nagorno-Karabakh

Koridor

Armenia akan menjamin transportasi melalui Nagorno-Karabakh dari Azerbaijan, ke eksklave Republik Otonomi Nakhchivan, yang berbatasan dengan Turki, dan pembangunan komunikasi transportasi akan disediakan.

Perjanjian tersebut tidak menyebutkan status masa depan dari wilayah penduduk Armenia di Nagorno-Karabakh atau format negosiasi masa depan untuk menyelesaikan konflik.

Baca juga: Perang Nagorno-Karabakh, Azerbaijan Jatuhkan Jet Tempur Su-25 Armenia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com