Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembak Pendeta di Lyon Perancis Ungkap Motif Perbuatannya karena Cemburu

Kompas.com - 09/11/2020, 21:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LYON, KOMPAS.com - Seorang pria yang menembak pendeta Ortodoks Yunani bulan lalu di kota Lyon, Perancis, mengungkap motif perbuatannya karena cemburu istrinya selingkuh dengan pemuka agama tersebut.

Pengakuan tersebut disampaikan jaksa penuntut pada Senin (9/11/2020) sebagaimana diwartakan AFP, sedangkan penembak dituduh melakukan percobaan pembunuhan.

Penembak yang merupakan warga negara Georgia berusia 40 tahun ditangkap pada Jumat (6/11/2020) bersama istrinya, seorang warga Rusia berusia sekitar 10 tahun lebih muda. Pelaku kemudian dijatuhi dakwaan pada Minggu malam (8/11/2020).

Baca juga: Serangan Lagi di Perancis, Pendeta Ortodox Ditembak di Kota Lyon

Namun istrinya dibebaskan tanpa dakwaan akhir pekan lalu, menurut jaksa penuntut Lyon, Nicolas Jacquet.

Penembakan itu awalnya menimbulkan kekhawatiran akan aksi teror baru di Perancis terhadap orang-orang Kristen yang menjadi target, setelah terjadi serentetan serangan mematikan dalam beberapa pekan terakhir yang dituduhkan pada kelompok ekstremis Islam.

Akan tetapi penyelidikan menunjukkan bahwa motif penyerang di Lyon agak berbeda.

Jaksa penuntut mengatakan, tersangka ternyata adalah suami dari seorang wanita yang selingkuh dengan korban.

Baca juga: Polisi Dalami Adanya Tersangka Lainnya dalam Penembakan di Gereja Lyon Perancis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com