Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres AS: Trump Galang Modal untuk Kasuskan Penghitungan Suara Setidaknya Rp 852,6 Miliar

Kompas.com - 07/11/2020, 18:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Partai Republik sedang berusaha mengumpulkan setidaknya 60 juta dollar AS (Rp 852,6 miliar) untuk mendanai proses hukum atas tuntutan yang diajukan oleh Presiden Donald Trump terhadap hasil pemilihan presiden AS.

Tim kampanye Trump telah mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian setelah pemilihan pada Selasa (3/11/2020), ketika saingannya dari Demokrat, Joe Biden semakin dekat untuk memenangkan Gedung Putih.

Biden terus memperluas keunggulannya di negara bagian medan pertempuran.

"Mereka menginginkan 60 juta dollar AS," kata seorang donor dari Partai Republik pada pada Jumat (7/11/2020), yang menerima permohonan dari tim kampanye dan Komite Nasional Republik (RNC),

Melansir dari Reuters pada Sabtu (6/11/2020), dua sumber lain yang mengetahui kasusnya mengatakan bahwa tim kampanye menginginkan sebanyak 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) untuk komite penggalangan dana bersama dan RNC.

Langkah itu menjadi sebuah tanda dari skala perjuangan hukum dari tim kampanye Trump, yang diperkirakan akan meningkat.

Baca juga: Pilpres AS: Trump Tidak Berencana Mengaku Kalah kepada Biden

Ketiga sumber berbicara kepada Reuters tentang permintaan uang dengan syarat pernyetaan identitas anonim, karena sensitivitas masalah tersebut.

Penggalangan dana dilakukan ketika tim kampanye Trump dan Biden bersiap untuk pertempuran hukum yang berpotensi berlarut-larut.

Sejak pemungutan suara berakhir pada Selasa, tim kampanye Trump telah mengirimkan email dan permintaan teks permohonan tentang tuduhan permainan curang dan pencarian dana.

Namun, sebagian dari uang yang dikumpulkan untuk membayar hutang kampanye selama pilpres AS.

Trump memulai kontestasi politik itu dengan finansial yang kuat, tapi mengakhiri kampanyenya dengan berjuang untuk mengimbangi hasil penggalangan dana kampanye Biden yang melimpah.

Seorang penasihat Trump menggambarkan strategi litigasi kampanye sejauh ini kacau, tidak terorganisir dan "merugikan presiden."

Baca juga: Pilpres AS: Nasehat Trump Soal Pemenang dan Pecundang di Masa Lalu Tamparan untuknya

Penasihat tersebut, yang juga tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa tim Trump tampaknya terkejut dengan hasil pemilihan dan tidak siap untuk melakukan pertarungan hukum.

Tuntutan hukum tim kampanye Trump telah kalah dalam putusan pengadilan di beberapa negara bagian yang diperebutkan dengan ketat, seperti Georgia dan Nevada.

Namun, mencetak kemenangan di Pennsylvania pada Jumat, ketika pengadilan memerintahkan pejabat pemilihan untuk menyisihkan surat suara sementara, yang diberikan pada Hari Pemilihan oleh pemilih yang tidak hadir atau surat suara masuk yang diterima tepat waktu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com