Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres AS: Warga Venezuela Dukung Trump Menang demi Gulingkan Penguasa

Kompas.com - 05/11/2020, 14:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

CARACAS, KOMPAS.com - Banyak warga Venezuela berharap pemilu Amerika Serikat 2020 dimenangi oleh Presiden Donald Trump, yang telah secara agresif memberikan sanksi melawan Partai Sosialis yang berkuasa di Amerika Selatan melalui kritikan ke Presiden Nicolas Maduro.

Melansir Reuters pada Kamis (5/11/2020), pemerintah Trump telah berjanji akan memberikan untuk menggulingkan Maduro, yang menyebabkan kehancuran ekonomi dahsyat yang membuat eksodus besar-besaran.

Namun, strategi itu telah hampir 2 tahun gagal untuk menggoyahkan Maduro dari kekuasaannya, dan para kritikus mengatakan langkah-langkah tersebut telah memperburuk krisis kemanusiaan dari negara anggota OPEC yang pernah makmur itu, lalu melukai arus kas dan mempersulit impor barang-barnag seperti bensin.

Terlepas dari janji kandidat Demokrat Joe Biden untuk tidak melunakkan tindakan terhadap Maduro, beberapa warga Venezuela percaya dia akan mengambil pendekatan yang tidak terlalu konfrontatif, seperti yang dilakukan mantan Presiden Barack Obama.

Baca juga: Pilpres AS: Covid-19 Jadi Isu Utama Bagi Pemilih di Amerika

Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, berharap Amerika Serikat akan terus menekan Maduro, terlepas dari apakah Trump atau Biden dinyatakan sebagai pemenang.

Tomas Guanipa, perwakilan Guaido di Kolombia, mengatakan di ibu kota Bogota.

“Yang kami harapkan adalah kesinambungan kebijakan yang selama ini bipartisan, yang mendukung perjuangan demokrasi di Venezuela, yang mendukung pemerintahan sementara Presiden Juan Guaido, yang telah mendukung Majelis Nasional sebagai satu-satunya lembaga demokrasi yang sah,” kata Guanipa mengatakan kepada wartawan di Bolivar Plaza Bogota yang bersejarah.

Di jalan komersial di Caracas timur, masyarakat kelas menengah pada Rabu pagi mengatakan yakin Trump akan menang.

Baca juga: Pilpres AS: Trump Sebut ada Kecurangan, OSCE Membantahnya

“Trump menang karena dia telah melawan orang-orang yang tidak tahu malu di sini di Venezuela, seperti Maduro,” kata Jose Gregorio Bastidas (56 tahun), seorang pekerja konstruksi dari barrio, lereng bukit yang miskin di Petare.

“Banyak orang berbicara tentang 'blokade.' Blokade terhadap kartu kredit para menteri Maduro," katanya, merujuk pada tuduhan Maduro bahwa sanksi itu menjadi penyebab masalah ekonomi Venezuela.

Pendukung Maduro hampir secara universal mengutuk Trump, dan juga mengekspresikan skeptisisme terhadap Biden. Mereka bersikeras enganggap bahwa kebijakan AS dimaksudkan untuk merusak demokrasi Venezuela.

Baca juga: Joe Biden di Ambang Kemenangan Pilpres AS 2020

Dan beberapa musuh paling vokal Maduro, secara terbuka mengkritik dengan alasan bahwa mereka memperburuk kondisi kehidupan tanpa menghasilkan perubahan dalam pemerintahan.

Kebijakan AS terhadap Venezuela dibahas secara luas di jalur kampanye di Florida, terutama di Miami-Dade County, rumah bagi komunitas Venezuela terbesar di negara bagian itu, yang membantu Trump meraih kemenangan tipis di Florida.

Hasil pemilu tergantung pada keseimbangan pada Rabu, dengan beberapa negara bagian yang diperebutkan akan memutuskan hasil dalam beberapa jam atau hari mendatang.

Baca juga: Pilpres AS: Biden Ungguli Penghitungan Sementara Suara, Trump Kirim Serangkaian Tuntutan Hukum

Sanksi terhadap pemerintah Maduro termasuk pembekuan aset dan larangan perjalanan bagi pejabat senior, dan langkah-langkah untuk membatasi ekspor minyak negara OPEC dan impor bahan bakarnya.

Itu telah membuat jutaan orang mengantre panjang untuk mengisi bahan bakar mobil mereka atau berjuang untuk menemukan transportasi umum.

Beberapa warga Venezuela tetap merasa bahwa Trump adalah pemimpin AS pertama yang menghadapi pemerintah Maduro, yang telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia sistematis dan upaya ekstensif untuk merusak institusi demokrasi.

"Saya ingin Trump menang karena saya pikir dialah yang paling banyak menerapkan langkah-langkah untuk memecahkan masalah di sini," kata Fernando Gonzalez (59 tahun), seorang analis teknologi informasi.

Baca juga: Update Pilpres AS: Trump Mengaku Dicurangi, Biden Semakin Unggul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com